Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2020, Laba Nippon Indosari (ROTI) Tergerus 39,92 Persen

Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, perseroan mencatatkan penurunan tipis 0,91 persen secara tahunan pada pos penjualan neto menjadi Rp2,4 triliun. Sementara, beban pokoknya juga terkoreksi 1,23 persen secara tahunan menjadi Rp1,08 triliun.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/sariroti.com
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/sariroti.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. mencatatkan penurunan laba menyusul kenaikan beban dan penurunan tipis dari pos pendapatannya hingga kuartal ketiga tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten berkode saham ROTI tersebut membukukan penurunan laba bersih periode berjalan 39,92 persen secara tahunan menjadi Rp127,19 miliar.

Adapun, perseroan memang mencatatkan penurunan tipis 0,91 persen secara tahunan pada pos penjualan neto menjadi Rp2,4 triliun. Sementara, beban pokoknya juga terkoreksi 1,23 persen secara tahunan menjadi Rp1,08 triliun.

Sementara, beban usaha perseroan meningkat 6,79 persen secara tahunan menjadi Rp1,24 triliun yang juga dibarengi dengan penurunan penghasilan operasi lainnya sebesar 9,68 persen secara tahunan menjadi Rp47,31 miliar.

Berdasarkan keterangan resmi perseroan, sebagai refleksi atas operasional yang kuat, EBITDA perseroan dari wilayah Indonesia pada 9 bulan pertama pada tahun ini mencapai Rp96,7 miliar meningkat signifikan 20,9 persen secara kuartalan.

Sedangkan penjualan dari wilayah Indonesia khusus pada kuartal ketiga dapat mencapai Rp749,8 miliar, tumbuh 1,9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Arlina Sofia, Direktur Nippon Indosari mengatakan pihaknya selama melakukan analisa komprehensif terhadap berbagai pertimbangan.

“Daya beli, pola konsumsi, pola belanja dan pola aktivitas masyarakat Indonesia maka kami dapat menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan usaha dan ketidakpastian Pandemi Covid-19,” tutur Arlina dikutip dari keterangan resmi.

Secara khusus, ROTI mencatatkan kenaikan penjualan bersih Rp766 miliar sepanjang periode Juli - September 2020. Perseroan menilai hal ini didapatkan berkat kinerja baik pada masing-masing kanal penjualan.

Kanal tradisional (general trade) membukukan penjualan Rp701 miliar untuk 9 bulan tahun 2020, tumbuh kuat sebesar 22 persen secara tahunan, sebagai hasil penerapan strategi di masa pandemi Covid-19 untuk fokus pada pasar potensial area pemukiman dengan memperkenalkan moda pemesanan produk melalui whatsapp dan chatbot.

Sementara itu kanal modern (modern trade) pada 9 bulan tahun 2020 meraih penjualan Rp1,67 triliun dan tetap merupakan kontributor terbesar penjualan perseroan.

“Pada masa pandemi Covid-19, kanal modern dapat mempertahankan penjualan khususnya periode Juli-September tahun 2020 sebesar Rp505 miliar yang relatif stabil dibandingkan periode April-Juni 2020 didukung inisiatif promo dan marketing yang efektif,” papar Ibu Arlina Sofia.

Sedangkan untuk realisasi belanja modal atau capital expenditure hingga 30 September 2020, perseroan mengklaim telah membelanjakan Rp361,6 miliar atau sekitar 90,4 persen serapan dari rencana tahun 2020. 

Dana tersebut dianggarkan untuk pengembangan usaha, termasuk peningkatan kapasitas, penguatan jaringan distribusi, serta pembangunan pabrik baru di Banjarmasin dan Pekanbaru yang ditargetkan operasi komersial pada kuartal pertama tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper