Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan akan mulai mencanangkan sistem electronic initial public offering (e-IPO) mulai Januari 2021 mendatang.
Direktur Penilaian Perusahaan Sektor Jasa Otoritas Jasa Keuangan M. Maulana menyebutkan sistem elektronik memungkinkan tahapan IPO mulai dari peminatan, pemesanan, dan prospektus bisa diakses oleh semua pihak melalui sistem yang tersedia.
“Sistem ini untuk mengantisipasi agar investor itu tidak hanya terkonsentrasi di sekitar Jabodetabek saja. Diharapkan dengan sistem ini, Investor dari seluruh wilayah Indonesia akan bisa melakukan pemesanan saham IPO,” ungkapnya dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Dengan sistem ini diharapkan porsi saham kepemilikan publik akan semakin meningkat. Disebutkannya, porsi kepemilikan saham publik bisa mencapai 30 persen sesuai dengan skala perusahaan.
Hal ini dimaksudkan agar saham-saham perusahaan tidak terkonsentrasi kepada satu pihak saja sehingga mengurangi spekulasi harga saham oleh pihak tertentu.
“Semuanya kita kerjakan untuk menciptakan suatu harga yang wajar di pasar,” sambungnya.
Baca Juga
Di sisi lain, BEI mencatat setidaknya terdapat 15 perusahaan yang akan menggelar IPO hingga akhir tahun 2020 mendatang.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan Oktober 2020 ini terdapat 46 perusahaan yang sudah ‘go public’.
“Dan masih ada 15 perusahaan yang masih dalam proses, kami istilahkan dalam pipeline untuk tercatat di tahun 2020 ini,” ungkapnya dalam sesi virtual Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta, Senin (19/10/2020).