Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI Pastikan Perubahan Nama Emiten Milik Luhut

KSEI mengonfrimasi telah terjadi perubahan nama penerbit efek dari PT Toba Bara Sejahtra Tbk. menjadi PT TBS Energi Utama Tbk., mulai Jumat (9/10/2020).
Toba Bara/tobabara.com
Toba Bara/tobabara.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengonfirmasi perubahan nama perdagangan efek PT Toba Bara Sejahtra Tbk. menjadi PT TBS Energi Utama Tbk.

Dalam keterbukaan informasi, KSEI mengonfrimasi telah terjadi perubahan nama penerbit efek dari PT Toba Bara Sejahtra Tbk. menjadi PT TBS Energi Utama Tbk., mulai Jumat (9/10/2020).

Walaupun nama penerbit efek berganti, kode penerbit efek tetap TOBA, sesuai kode yang lama. Kode ISIN juga tetap ID1000123409.

Sebelumnya, PT Toba Bara Sejahtra Tbk. mengumumkan alasan berganti nama seiring dengan perkembangan dan arah bisnis emiten menjadi perusahaan energi terintegrasi.

Lewat keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (9/9/2020), Direktur Utama Toba Bara Sejahtra Justarina Naiborhu dan Direktur Toba Bara Sejahtra Alvin F. Sunanda mengumumkan perubahan nama emiten menjadi PT TBS Energi Utama Tbk.

“Perubahan Pasal 1 Anggara Dasar emiten terkait perubahan nama emiten ini sebelumnya telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham luar biasar yang diselenggarakan pada 26 Agustus 2020,” papar Manajemen TBS Energi Utama.

Manajemen menjelaskan bahwa perubahan nama emiten itu dilakukan dengan pertimbangan untuk lebih disesuaikan dengan perkembangan dan arah bisnis. Emiten berkode saham TOBA itu akan menjadi perusahaan energi terintegrasi.

PT TBS Energi Utama Tbk. menyatakan akan fokus melakukan ekspansi bisnis kelistrikan melalui proyek energi baru dan terbarukan atau EBT.

Corporate Secretary TBS Energi Utama Pingkan Ratna Melati mengatakan perseroan akan terus membuka opsi potensi bisnis listrik. Hal itu akan dilakukan baik secara organik dengan membangun proyek baru atau brownfield, maupun secara anorganik melalui akuisisi perusahaan atau pembangkit listrik yang sudah ada (operating assets).

“Untuk bisnis listrik ini, perseroan ke depannya akan lebih fokus untuk aset atau proyek yang renewable, seperti air, angin atau solar panel,” ujar Pingkan kepada Bisnis, Selasa (22/9/2020).

Pingkan mengaku bahwa arah pengembangan usaha itu telah dilakukan oleh perseroan sejak 2015. Kala itu, perseroan sudah berkomitmen untuk mempersiapkan landasan dan sumber daya untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terintegrasi.

Hal itu sebagai strategi perseroan untuk menjawab tantangan dan kondisi ekonomi global,evolusi industri batubara, dan menangkap peluang industri ketenagalistrikan.

Komitmen itu pun tercermin dari kontribusi segmen bisnis listrik terhadap pendapatan keseluruhan perseroan yang terus tumbuh setiap tahunnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, segmen pembangkit listrik menyumbang US$78,4 juta atau 46,91 persen dari total pendapatan TOBA sebesar US$167,1 juta pada semester I/2020.

Sementara itu, pendapatan dari penjualan batu bara US$87,5 juta dan minyak sawit US$1,2 juta. Adapun, laba bersih yang dihasilkan dari segmen pembangkit listrik mencapai US$20 juta sedangkan segmen batu bara US$9,1 juta dan minyak sawit rugi US$1 juta.

Selain itu, berdasarkan catatan Bisnis, TOBA menargetkan kontribusi pendapatan dari segmen pembangkit listrik dapat mencapai 50 persen tahun ini. Jumlah itu naik dibandingkan kontribusi tahun lalu sebesar 40 persen dan pada 2018 sebesar 9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper