Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omnibus Law Cipta Kerja Disahkan, Bagaimana Prospek Emiten Kawasan Industri?

Kemarin, empat saham emiten kawasan industri menguat tajam seiring dengan pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang. Bagaimana rekomendasi analis terhadap saham kawasan emiten industri?
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten kawasan industri melejit pada perdagangan kemarin, dipicu pengesahan rancangan undang-undang cipta kerja oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 

Undang-undang yang menjadi omnibus law pertama dalam sejarah Republik Indonesia itu akan memberikan banyak kemudahan dalam penanaman modal.

Saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. naik 6,59 persen ke level 178 pada perdagangan kemarin. Selain itu, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. juga mencetak kenaikan harga saham 12,63 persen ke level 214.

Tidak ketinggalan, dua emiten kawasan industri juga akan mencatat penguatan harga kemarin. Saham PT Puradelta Lestari Tbk. naik 8,57 persen menjadi 228. PT Surya Semesta Internusa Tbk. juga naik 5,19 persen menjadi 446.

Kemarin, DPR memang mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi produk perundang-undangan. Hal itu dinilai bakal menguntungkan emiten kawasan industri karena UU Cipta Kerja memberikan jaminan kemudahan berusaha.

Lantas, bagaimana prospek emiten kawasan industri ke depan? Berdasarkan data rekomendasi analis yang dihimpun Bisnis, sebagian besar konsensus Bloomberg merekomendasikan beli saham-saham emiten kawasan industri. Berikut uraian singkatnya :

  • BEST

Sebanyak 5 dari 10 analis merekomendasikan beli untuk saham BEST. Sebanyak 3 analis merekomendasikan hold dan 2 lainnya menyarankan jual. Target harga berdasarkan konsensus mencapai 172,63. 

  • KIJA

Hanya ada dua analis yang men-cover saham KIJA. Keduanya merekomendasikan hold.

  • DMAS

Sebanyak 9 dari 14 analis merekomendasikan beli untuk saham DMAS. Sebanyak 4 analis merekomendasikan hold dan 1 analis menyarankan jual. Target harga saham DMAS secara konsensus mencapai 254,73.

  • SSIA

Sebanyak 7 dari 11 analis merekomendasikan beli untuk saham SSIA. Sebanyak 1 analis merekomendasikan hold dan 3 analis menyarankan jual. Target harga saham SSIA secara konsensus mencapai 487,06.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper