Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. mengumumkan perjanjian kerjasama pemasaran dan distribusi obat dengan anak usaha dari perusahaan asal India Hetero yakni PT Amarox Pharma Global.
Dikutip dari keterbukaan informasi Rabu (30/9/2020), emiten berkode saham KLBF tersebut menyampaikan bahwa pihaknya telah sepakat untuk melaksanakan perjanjian kerjasama pemasaran dan distribusi obat pada Senin (28/9/2020) lalu.
Kerjasama pemasaran dan distribusi obat Covidor atau Remdesivir tersebut akan digunakan pada penatalaksanaan pasien Covid-19 di Indonesia.
Untuk diketahui, Remdesivir adalah obat yang digunakan untuk menangani pasien wabah Ebola. Obat ini juga telah diuji beberapa kali untuk penanganan pasien virus corona dan hasilnya disebut efektif.
Adapun, manajemen menyampaikan bahwa konferensi pers peluncuran obat antivirus tersebut akan dilangsungkan Kamis (1/10/2020) besok siang.
Konferensi pers tersebut akan dihadiri oleh Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito, Country Manager PT Amarox Pharma Global Sundeep Sur dan Duta Besar India H.E Mr. Pradeep Kumar Rawat.
Baca Juga
Disebutkan manajemen bahwa dampak kejadian, informasi, atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.
Peluncuran obat antivirus tersebut merupakan rangkaian upaya KLBF untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Terakhir, KLBF mengumumkan pendirian perusahaan bioteknologi PT Kalbe Biotek Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat kategori produk bioteknologi yang merupakan cikal bakal vaksin Covid-19 kerjasama perusahaan dengan Genexine asal Korea Selatan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham Kalbe Farma naik 2,65 persen ke posisi 1.550. Saham Kalbe diperdagangkan sebanyak 30,40 juta lembar dengan nilai transaksi Rp47,13 miliar.