Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Tambang Membara, IHSG Menguat 0,40 Persen di Akhir Sesi I

Emiten pertambangan kompak mencetak kenaikan harga saham setelah harga batu bara menyentuh US$60 dolar per ton.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup megnuat 19,82 poin atau 0,40 persen ke level 4.926,36 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2020). Penguatan indeks antara lain ditopang penguatan saham emiten pertambangan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 4.929,33 dan bergerak di level 4.922,26 hingga 4.950,96. Di awal perdagangan, IHSG sempat menguat 0,8 persen.

Total transaksi perdagangan saham mencapai 6,78 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp3,61 triliun. Investor asing mencetak nilai beli bersih sebanyak Rp2,26 miliar.

Sebanyak 217 saham menguat, 165 saham melemah, dan 325 saham stagnan. Indeks Jakmine yang berisi saham-saham pertambangan menguat 1,31 persne dan menjadi salah satu penopang penguatan indeks.

Empat saham emiten pertambangan papan atas kompak mencetak penguatan. Saham PT Indika Energy Tbk. naik 6,56 persen, disusul PT Adaro Energy Tbk. sebesar 4,42 persen.

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bukit Asam Tbk. mengekor dengan kenaikan masing-masing 3,41 persen dan 2,03 persen.

Berikutnya saham-saham terkait batu bara yang juga naik adalah PT Harum Energy Tbk. dan PT Delta Dunia Makmur Tbk. Kedua saham itu naik masing-masing 2,20 persen dan 6,14 persen.

Saham batu bara terkerek seiring dengan kenaikan harga baru bata. Berdasarkan data Bloomberg, kontrak paling aktif untuk November 2020 di bursa Newcastle naik 0,41 persen ke posisi US$60,65 per ton.

Selain saham di sektor pertambangan, penguatan IHSG juga ditopang pergerakan harga saham sektor finansial. 

Indeks Jakfin yang berisi saham-saham di sektor keuangan naik 0,72 persen. Saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. naik masing-masing 1,45 persen dan 0,65 persen. Saham kedua emiten itu memiliki kapitalisasi pasar paling besar di Bursa Efek Indonesia

Sementara itu, saat IHSG ditutup di sesi pertama bursa Asia bergerak bervariasi. Indeks Topix Jepang turun 0,11 persen. Begitu juga dengan indeks Hang Seng Hong Kong sebesar 0,25 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan dan CSI300 Shenzen di sisi lain naik masing-masing 1 persen dan 0,48 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper