Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan membuka periode pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) instrumen savings bond retail (SBR) seri 008 mulai besok, Senin (28/9/2020) pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan keterangan resmi di laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, periode pengajuan early redemption ditetapkan pada 28 September 2020 pukul 09.00 WIB hingga 6 Oktober 2020 pukul 15.00 WIB.
Adapun, tanggal setelmen ditetapkan pada 12 Oktober 2020. Pada saat setelmen, pemilik SBR008 akan mendapatkan pokok SBR008 sebesar nominal yang diajukan pada masa pengajuan tersebut.
Dalam early redemption ini, investor hanya dapat mengajukan pelunasan maksimal sebesar 50 persen dari setiap transaksi pembelian yang dilakukan.
Sedangkan untuk nilai minimal early redemption dapat diajukan atas satu transaksi pembelian dengan ketentuan minimal 1 unit atau senilai Rp1 juta dan kelipatan 1 unit atau Rp1 juta.
Investor yang dapat menggunakan fasilitas early redemption ini adalah investor SBR008 yang memiliki minimal kepemilikan 2 unit atau senilai Rp2 juta untuk setiap transaksi pembelian SBR008 yang telah dilakukan.
Baca Juga
“Pengajuan pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) dilakukan pada masa pengajuan (window) early redemption melalui sistem elektronik yang ada di mitra distribusi tempat pemilik SBR008 melakukan pemesanan secara elektronik yang terhubung dengan jaringan internet,” tulis DJPPR, seperti dikutip pada Minggu (27/9/2020).
Instrumen SBR008 dirilis Pemerintah pada 5 September 2019 dan jatuh tempo pada 10 September 2021. Instrumen ini menawarkan kupon 7,2 persen dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal pemesanan Rp3 miliar.
Berikut daftar mitra distribusi SBR008:
Bank
1. Bank BCA
2. Bank CIMB Niaga
3. Bank DBS Indonesia
4. Bank HSBC Indonesia
5. Bank Mandiri
6. Bank Maybank Indonesia
7. Bank BNI
8. Bank OCBC NISP
9. Bank Panin
10. Bank Permata
11. Bank BRI
12. Bank BTN
13. Bank UOB Indonesia
Perusahaan Efek
1. Bahana Sekuritas
2. Danareksa Sekuritas
3. Trimegah Sekuritas Indonesia
4. Mandiri Sekuritas
Perusahaan Efek Khusus (APERD)
1. Bareksa
2. Tanamduit
3. Invisee
Perusahaan Tekfin (P2P lending)
1. Investree
2. Modalku