Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Freeport dan Kideco Jadi Penopang Kinerja Petrosea (PTRO)

Petrosea (PTRO) tersebut membukukan laba bersih US$9,06 juta, tumbuh 17,62 persen.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba kendati dihadang oleh pandemi Covid-19 pada awal tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2020 yang dipublikasikan melalui laman harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (25/9/2020), emiten berkode saham PTRO tersebut membukukan laba bersih US$9,06 juta, tumbuh 17,62 persen secara tahun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, pendapatan perseroan tergerus 26,12 persen secara tahunan menjadi US$175,9 juta pada periode tersebut.

Pertumbuhan laba bersih tersebut sejatinya disebabkan oleh usaha perseroan memangkas beban usaha langsung 30,88 persen secara tahunan menjadi US$144,02 juta dan menerima manfaat pajak bersih sebesar US$2,41 juta.

Dengan demikian, laba per saham dasar atau earning per share PTRO pada periode tersebut mencapai US$0,009 per saham.

Adapun, pendapatan terbesar perseroan berasal dari pendapatan kontrak penambangan yakni sebesar 59,12 persen dari total pendapatan.

Selama enam bulan terakhir, anak usaha dari PT Indika Energy Tbk. (INDY) tersebut memang memperoleh peningkatan pendapatan dari PT Kideco Jaya Agung dan PT Freeport Indonesia yang masing-masing menyumbang 31,72 persen dan 31,51 persen dari total pendapatan pada awal tahun ini.

Sementara itu, pos liabilitas perseroan terkontraksi 6,11 persen dibandingkan periode akhir tahun lalu menjadi US$317,8 juta, diikuti dengan penurunan tipis pos ekuitas 0,2 persen dibandingkan periode Desember 2019 menjadi US$212,14 juta.

Hal ini pada akhirnya membuat jumlah aset perseroan juga tergerus 3,83 persen dibandingkan periode akhir tahun menjadi US$529,94 juta.

Terakhir, kas dan setara kas akhir periode perseroan menggelembung 94,28 persen secara tahunan menjadi US$106,75 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper