Bisnis.com,JAKARTA — PT Adi Sarana Armada Tbk. percaya diri mampu membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit pada akhir 2020.
Adi Sarana Armada membukukan pertumbuhan pendapatan 29,85 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1,40 triliun pada semester I/2020. Sayangnya, laba bersih yang dikantongi turun 23,41 persen menjadi Rp43,00 miliar per 30 Juni 2020.
Direktur Keuangan Adi Sarana Armada Hindra Tanujaya mengungkapkan seluruh segmen bisnis perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2020. Lini usaha jasa pengangkutan menurutnya mencetak kenaikan paling tinggi.
“Anteraja yang naiknya paling tinggi, 5.400 persen atau 54 kali, dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/9/2020).
Kendati demikian, Hindra mengungkapkan terjadi kenaikan beban pokok penjualan serta beban umum dan administrasi secara tahunan pada semester I/2020. Kondisi itu seiring dengan ekspansi bisnis Anteraja serta lelang kendaraan bekas melalui JBA.
“Karena bisnis Anteraja ini masih baru dan kami agresif mengembangkan jaringan maupun penambahan courier atau satria [yang ambil dan antar paket] hal ini yang menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 23,41 persen,” paparnya.
Baca Juga
Hindra meyakini pendapatan perseroan akan tetap tumbuh lebih dari 25 persen pada akhir 2020. Sementara itu, perseroan akan melakukan efisiensi biaya dan mengoptimalkan operasional Anteraja.
“Sehingga dapat mengurangi penurunan laba perseroan,” imbuhnya.