Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Lelang SUN Kurang Meriah, Begini Kata Kemenkeu

Kekhawatiran investor global maupun domestik terkait tren peningkatan jumlah penularan Covid-19 di berbagai negara disebut membuat invetor hati-hati dalam menjaga likuditasnya.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Kekhawatiran investor terkait tren peningkatan kasus positif Covid-19 di berbagai negara menjadi salah satu penyebab penurunan penawaran masuk dalam lelang Surat Berharga Negara (SBN) hari ini, Selasa (22/9/2020). 

Lelang hari ini menghasilkan incoming bid atau penawaran masuk Rp46,11 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya senilai Rp52,26 triliun.

Plt. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan total penawaran masuk tetap memadai bagi pemerintah untuk memenuhi target lelang sebesar Rp22,1 triliun  bid to cover ratio sebesar 2,1 kali.

"Menurut hemat saya, kekhawatiran investor global maupun domestik terkait tren peningkatan jumlah penularan Covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, membuat investor lebih hati-hati dalam menjaga likuiditasnya," jelas Deni kepada Bisnis, Selasa (22/9/2020).

Deni mengatakan pemerintah masih mendapatkan yield rata-rata tertimbang yang lebih kompetitif dibandingkan dengan level harga di pasar sekunder untuk tengah hari (midday). Adapun dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap Rp22 triliun atau sesuai target.

Dalam lelang kali ini, investor terpantau paling banyak memburu SUN bertenor panjang yaitu 10 tahun ke atas. 

SUN seri FR0087 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031 mendapatkan bid tertinggi senilai Rp12,79 triliun diikuti oleh SUN seri FR0080 yang jatuh tempo 15 Juni 2035 senilai Rp10,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper