Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Katalis, Bursa Eropa Melemah Tipis

Indeks Stoxx Europe 600 dibuka melemah 0,1 persen. Sektor industri siklis termasuk sektor perjalanan dan real estat mengalami penurunan terbesar.
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah tipis pada awal perdagangan Jumat (18/9/2020) karena investor menetap menunggu katalis baru yang dapat menggerakkan pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 dibuka melemah 0,1 persen. Sektor industri siklis termasuk sektor perjalanan dan real estat mengalami penurunan terbesar.

Saham Covestro AG menguat lebih dari 9 persen setelah Bloomberg melaporkan produsen plastik asal Jerman tersebut menjadi target akuisisi Apollo Global Management Inc.

Sementara itu, saham CaixaBank SA menguat naik setelah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Bankia SA dan manjadi bank terbesar di Spanyol. saham Roche Holding AG menguat setelah mengatakan obat produksi perusahaan, Actemra, mengurangi kebutuhan ventilasi pada pasien Covid-19.

Kontrak pada indeks berjangka S&P 500 berfluktuasi setelah indeks AS melemah di hari kedua berturut-turut.

Investor kini tengah mencari lebih banyak stimulus fiskal AS setelah Federal Reserve mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap rendah beberapa tahun ke depan. Sementara itu, data terus menunjukkan jalur pemulihan yang tidak merata di seluruh dunia karena infeksi virus corona melonjak lagi di seluruh Eropa setelah pemerintah melonggarkan pembatasan.

Kasus harian Prancis naik lebih dari 10.000 ke level tertinggi sejak berakhirnya lockdown pada bulan Mei. Inggris telah melarang pertemuan sosial lebih dari enam orang dan disebut tengah mempertimbangkan pembatasan yang lebih luas.

"Entah bagaimana, pasar tidak tergerak oleh pertemuan bank sentral baru-baru ini," kata kepala analis Merck Finck Privatbankiers AG, Robert Greil, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper