Bisnis.com, JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) siap memanfaatkan peluang menggaet para investor mancanegara yang berencana memindahkan usahanya ke Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Jababeka Muljadi Suganda mengatakan perseroan menyambut peluang ini dengan optimisme tinggi. Menurutnya, selama ini, banyak perusahaan dari luar negeri yang memilih Jababeka sebagai lokasi pabriknya.
"Saat ini, kami sudah memiliki beberapa tenant dari berbagai negara, baik skala UMKM maupun besar seperti Unilever, Loreal, Nissin, Samsung, Komatsu, dan lainnya," katanya saat dihubungi Bisnis, pada Kamis (17/9/2020).
Muljadi melanjutkan, kawasan industri Jababeka merupakan kawasan industri yang sangat matang dengan faktor-faktor utama yang dibutuhkan oleh industri.
Dia menggambarkan, kapasitas tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif.
Selain itu, Jababeka juga mengandalkan pelayanan One Stop service untuk investor baru maupun tenant eksisting dalam hal investasi.
Baca Juga
"Kami yakin kawasan industri Jababeka dapat menarik investor asing yang sedang merencanakan relokasinya," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah melihat pentingnya perbaikan iklim investasi dan daya saing Indonesia guna menangkap rencana relokasi investasi dari China ke Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini terdapat 143 perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia.
Ratusan perusahaan tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS), Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, dan China sendiri dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 300.000 tenaga kerja.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham Jababeka naik 13,79 persen atau 20 poin ke posisi 165. Saham berkode KIJA bergerak di rentang 146 hingga 166 sepanjang perdagangan. Total transaksi saham mencapai 22,72 juta lembar senilai Rp3,6 miliar.