Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Kaji Ulang Rencana IPO Anak Usaha

Rencana IPO dikaji ulang karena mempertimbangan kondisi pandemi Covid-19 dan situasi makro ekonomi.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengevaluasi ulang rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dua anak usaha yang sebelumnya telah direncanakan.

Wijaya Karya sebelumnya telah menyampaikan rencana untuk membawa PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) pada 2020. 

Kontraktor pelat merah itu menargetkan penghimpunan dana lewat initial public offering (IPO) hingga Rp2 triliun dengan melepas 35 persen saham kepada publik.

Emiten berkode saham WIKA itu juga pernah menyatakan akan membawa PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon) juga melantai di Bursa Efek Indonesia. 

Rencana kepemilikan saham yang akan dilepas kepada publik sebanyak 20 persen hingga 30 persen dengan target dana Rp1,2 triliun—Rp1,8 triliun.

Saat dimintai konfirmasi Bisnis, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyatakan mengevaluasi ulang rencana IPO Wika Realty dan Wikon. Keputusan itu setelah mempertimbangan kondisi pandemi Covid-19 dan situasi makro ekonomi.

“Kami belum bisa memastikan waktunya,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/9/2020).

Lebih lanjut, Mahendra menuturkan belum dapat merealisasikan rencana IPO pada 2020. Hal itu khususnya untuk Wika Realty seiring rencana pembentukan holding hotel badan usaha milik negara (BUMN).

Seperti diketahui, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Pegadaian (Persero) telah meneken nota kesepahaman untuk pengembangan Indonesia Hotel Chain pada Senin (14/9/2020). 

Lewat nota kesepahaman itu, lima BUMN berkomitmen mengkonsolidasikan bisnis hotel termasuk namun tidak terbatas kepada aset dan liabilitas yang mencakup 22 unit hotel dan 2 hotel operator management milik Hotel Indonesia Natour, Pegadaian, Garuda Indonesia, dan Pertamina.

Mahendra mengatakan dua anak usaha itu mengupayakan sumber pendanaan lain seiring dengan rencana IPO yang dievaluasi ulang. 

Langkah yang ditempuh yakni dengan pendanaan dari penerimaan operasi dan pendanaan perbankan.

“Dengan tetap menjalankan strategi menjaga likuiditas perusahaan yang baik pada masa pandemi ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper