Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi volume penjualan semen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) dinilai hampir mencapai target perseroan didorong oleh perluasan pangsa pasar hingga ke Kalimantan.
Vice President Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri mengatakan perseroan melihat adanya peningkatan penjualan dalam 2 bulan terakhir, Juli dan Agustus, yang mencapai kurang lebih 5 persen, walaupun tren penjualan semen nasional masih menunjukkan penurunan.
“Realisasi volume penjualan semen SMBR sampai dengan Agustus 2020 sebesar 1,083 juta ton atau telah mencapai 97 persen dari target pada periode tersebut,” ungkap Basthony kepada Bisnis, Rabu (16/9/2020).
Disebutkannya bahwa kontribusi penjualan semen terbesar perseroan sampai saat ini berasal dari wilayah Sumbagsel yang meliputi kawasan Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.
“Namun penjualan semen SMBR sepanjang 2 bulan terakhir (Juli dan Agustus) juga dikontribusikan oleh penjualan di wilayah Pontianak sehubungan dengan langkah ekspansi pasar ke wilayah Kalimantan yang telah dilakukan SMBR pada bulan Juli 2020 lalu,” sambungnya.
Perseroan menilai tren penjualan di wilayah pasar Sumbagsel sudah memperlihatkan tanda-tanda peningkatan permintaan semen dalam 2 bulan terakhir yang mencapai kurang lebih 5 persen dibandingkan semester I/2020, walaupun tren permintaan semen nasional sampai dengan saat ini masih menunjukkan penurunan.
Baca Juga
Di sisi lain, tren peningkatan permintaan semen tersebut memang dianggap belum mampu melampaui permintaan semen pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara, sampai dengan saat ini, perseroan belum merealisasikan kegiatan eksportasi semen.
Untuk diketahui, penjualan semen nasional sepanjang Januari-Agustus 2020 masih melanjutkan penurunan hingga 5 persen menjadi 44,15 juta ton dibanding periode sama tahun lalu.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di dalam negeri pada periode Januari hingga Agustus 2020 turun 8,9 persen menjadi 38,47 juta ton. Sementara ekspor semen dan klinker naik 25 persen menjadi 5,68 juta ton.