Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja, Saham Semen Baturaja (SMBR) Melonjak

Pada pukul 10.58 WIB, saham SMBR naik 13,21 persen atau 70 poin ke level Rp600, dari posisi kemarin Rp530.
Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Jobi Triananda Hasjim, menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan 5 perbankan. istimewa
Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Jobi Triananda Hasjim, menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan 5 perbankan. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Saham BUMN PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) menguat signifikan pada perdagangan Selasa (25/8/2020).

Pada pukul 10.58 WIB, saham SMBR naik 13,21 persen atau 70 poin ke level Rp600, dari posisi kemarin Rp530. Bahkan, saham SMBR sempat menyentuh level tertinggi Rp650.

Nilai transaksi saham BUMN itu mencapai Rp101,85 miliar dengan frekuensi 13.216 kali. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp5,96 triliun. Namun, price to earning ratio (PER) -21,43 kali, atau negatif karena pembukuan rugi bersih.

Seperti diketahui, sepanjang semester I/2020 emiten pelat merah ini membukukan rapor merah. Pada pos laba usaha, perseroan tercatat berbalik rugi hingga Rp34 miliar, salah satunya akibat hasil penjualan yang anjlok 19 persen dan meningkatnya beban perseroan.

Direktur Keuangan Semen Baturaja M. Jamil mengatakan ada dua penyebab utama yang membuat produksi semen perseroan turun sejalan dengan penurunan volume penjualan yang akhirnya menyebabkan pendapatan perseroan turun.

Faktor pertama adalah selesainya sejumlah proyek besar di kawasan Sumatra bagian selatan di akhir 2019 silam, seperti proyek ruas tol Lampung dan Palembang. Kemudian faktor kedua adalah merebaknya wabah Covid-19 yang membuat sejumlah proyek ditunda.

“Sseperti dana dana desa yang selama ini banyak ke kegiatan infrastruktur tapi tahun ini karena ada covid lebih banyak digunakan ke bantuan sosial. Ini menggerus demand jadi berakibat produksi juga turun,” ungkapnya, Senin (24/8/2020)

Untuk itu, Jamil menyebut ada sejumlah strategi yang dilakukan perseroan, salah satunya adalah menunda hampir semua belanja modal di tahun ini demi mempertahankan arus kas perseroan agar tetap sehat.

“Capex kami dengan kondisi seperti ini postpone hampir semua kegiatan, kecuali yang mutlak seperti pembeasan lahan,” tuturnya.

Selain itu, perseroan juga menekan biaya produksi agar mendapatkan cost lebih rendah, untuk mengimbangi bengkaknya beban keuangan perseroan akibat adanya biaya bunga kredik investasi Baturaja II dan bunga pinjaman MTN sebesar Rp70 miliar.

“Kami juga melakukan negoisasi dengan supplier dan kontraktor, karena penurunan demand akan sangat berpengaruh ke kinerja,” imbuh Jamil.

Di sisi lain, perseroan juga berupaya melakukan penetrasi ke beberapa wilayah baru, khususnya di daerah Lampung untuk menciptakan pangsa pasar baru. Jamil menilai strategi ini cukup berhasil menopang kinerja perseroan.

“Jadi bisa dilihat di semester I walaupun demand turun cukup tinggi, sampai dua digit, tapi sales kami di daerah itu penurunannya hanya sekitar 4 persen,” ujar dia.

Tak hanya itu, perseroan juga mulai fokus menggarap produk-produk alternatif nonsemen seperti mortar dan white clay.

Direktur Utama Semen Baturaja Kobi Triananda Hasjim mengatakan SMBR telah menyiapkan dua unit produksi dengan kapasitas 1,5 dan 6 ton per hari (tpd) yang berlokasi di Pabrik Panjang, Lampung untuk mensuplai mortar.

Selain itu, perseroan juga telah mengembangkan fasilitas produksi White Clay agar dapat memenuhi target 50.000 ton sesuai dengan kontrak penjualan White Clay yang ditandatangani oleh SMBR dengan Pusri yang merupakan anak usaha Pupuk Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper