Bisnis.com,JAKARTA — Tekanan jual investor asing terhadap tiga emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps menekan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi Kamis (3/9/2020). Di tengah pelemahan indeks, saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. mencuat tiga hari setelah suspensi dibuka.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 31,16 poin atau 0,59 persen ke level 5.280,81 pada akhir perdagangan Kamis (3/9/2020). Sebanyak 123 saham menguat, 306 terkoreksi, dan 270 stagnan.
Sektor saham infrastruktur dan sektor saham keuangan menjadi penekan utama IHSG. Keduanya terkoreksi masing-masing 1,34 persen dan 0,29 persen.
Adapun, sektor saham perdagangan menjadi satu-satunya yang mampu mendarat di zona hijau dengan menguat 0,41 persen ke level 639,32. Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp8,547 triliun.
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) menjadi top gainers sesi perdagangan Kamis (3/9/2020). Harga saham menguat 34,31 persen ke level Rp184.
Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan perihal pembukaan kembali perdagangan efek AISA yang sudah disuspensi sejak 5 Juli 2018. Perdagangan efek itu mencakup saham, obligasi, dan sukuk perseroan di seluruh pasar sejak sesi I Perdagangan Efek Senin (31/8/2020).
Baca Juga
Sepanjang sesi perdagangan, investor asing membukukan net sell atau jual bersih Rp840,46 miliar. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi sasaran utama dengan net sell Rp226 miliar.
Emiten big caps lainnya yang menjadi sasaran aksi jual yakni PT Astra International Tbk. (ASII) senilai Rp107,8 miliar. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mengekor dengan net sell Rp107 miliar.
Sementara itu, investor asing terpantau memborong saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai net buy Rp78,9 miliar. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menempati urutan kedua dengan Rp32 miliar.