Bisnis.com, PEKANBARU – PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) sempat mencatatkan kinerja positif di awal tahun 2020, namun dampak pandemi Covid-19 membuat perseroan menyusun strategi pemulihan bisnis agar dapat berjalan normal kembali.
Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi Christopher Sumasto Tjia, mengatakan diawal tahun 2020 kinerja perusahaan cukup menggembirakan pada kuartal I/2020.
Perseroan mampu menghasilkan laba sebesar Rp4,4 miliar. Pencapaian ini tumbuh positif dibanding kuartal 1/2019 (year on year) perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 1,9 miliar.
Pandemi Covid-19 berdampak pada pengelolaan pusat perbelanjaan dan penyewaan gedung. Seperti penurunan daya beli masyarakat, jumlah pengunjung pusat perbelanjaan dan tamu hotel.
“Hal tersebut secara langsung berdampak terhadap cash flow perseroan, karena harus memberikan relaksasi kepada tenant-tenant dan penyewa gedung,” katanya dikutip dalam keterangan resmi perusahaan, Selasa (1/9/2020)
Perseroan yang mecatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 2019 ini awalnya menargetkan tahun 2020 laba sebesar Rp18,2 miliar. Namun akan dievaluasi dan revisi pada akhir kuartal III/2020.
Christopher melanjutkan untuk tahun 2020 sesuai dengan bisnis plan yang telah disusun masih fokus pembebasan lahan yang berada di belakang Mal Pekanbaru. Saat ini perkembangannya sudah mencapai lebih kurang 80 persen dari target. Selain itu, perbaikan-perbaikan serta melengkapi fasilitas gedung.
Strategi pemulihan bisnis lainnya berupa melakukan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat sehingga membuat masyarakat merasa aman dan nyaman untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan yang dikelola, serta melakukan program promosi untuk memancing minat beli masyarakat.
PAMG juga menunda beberapa proyek yang sudah direncanakan sebagai mitigasi atas wabah Covid-19.
Kinerja perusahaan sepanjang tahun 2019, PAMG berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp72,43 miliar yang berasal dari kontribusi pendapatan 46,47% dari segmen penyewaan ruang usaha dan 53,53% dari segmen pengelolaan gedung.
Sedangkan dari sisi laba, sepanjang tahun 2019 laba yang dicatatkan sebesar Rp24,49 miliar yang berasal dari kontribusi laba 91,23% atau setara Rp22,34 miliar dari segmen penyewaan ruang usaha dan 8,77% (sekitar Rp2,14 miliar) dari segmen pengelolaan gedung.
Perseroan menyewakan ruang usaha sebanyak 314 kios Mal Pekanbaru dan menyewakan bangunan yang saat ini digunakan sebagai hotel dengan total ruangan sebanyak 201 yang terletak di sebelah mal.
Pengunjung Mal Pekanbaru sepanjang 2019 mencapai 9,349,207 orang melebihi prediksi awal yaitu 9,100,000 orang. Untuk sisi pengembangan usaha, saat ini perseroan telah memiliki lahan di area sekitar Mal Pekanbaru dengan luas mencapai 5.860 m2 yang rencananya dapat digunakan untuk membantu perkembangan usaha perseroan di masa yang akan datang seperti untuk tempat parkir, gedung perkantoran atau hunian bertingkat.(K42)