Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dharma Satya Nusantara (DSNG) Tunda Realisasi Capex 2020

Pandemi Covid-19 telah membuat beberapa rencana ekspansi perseroan terkendala, termasuk pembangunan beberapa pabrik, peremajaan peralatan tanaman baru, dan rencana infrastruktur lainnya.
Hamparan perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Istimewa
Hamparan perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk., menunda realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini.

Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Jenti Widjaja mengatakan bahwa sentimen pandemi Covid-19 telah membuat beberapa rencana ekspansi perseroan terkendala seiring dengan keterbatasan keluar masuk kebun sehingga menunda pembangunan beberapa pabrik.

Dia menjelaskan, sebelumnya perseroan mengalokasikan capex sekitar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun untuk menyelesaikan pembangunan pabrik, kebun plasma, peremajaan peralatan tanaman baru, dan infrastruktur lainnya.

“Kami perkirakan capex tidak terealisasikan seperti yang direncanakan awal, mungkin hanya akan sekitar Rp700 miliar atau sekitar 70 persen dari total target awal, karena beberapa penundaan pembangunan ini,” ujar Jenti saat paparan publik secara daring, Senin (24/8/2020).

Adapun, hingga Juni 2020 emiten berkode saham DSNG itu telah merealisasikan capex sebesar Rp418 miliar yang digunakan untuk pembangunan pabrik, termasuk penyelesaian fasilitas biogas, pembangunan kebun plasma, perawatan tanaman baru, dan infrastruktur lainnya.

Di sisi lain, Presiden Direktur Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan perseroan mempertahankan target penjualan yang ditetapkan pada awal tahun ini.

“Kami target masih di kisaran 700.000 ton CPO,” ujar Andrianto.

Pada semester I/2020, produksi CPO perseroan mencapai 312.000 ton naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan berhasil meningkatkan kinerja pabrik kelapa sawit dengan peroleh Oil Extraction Rate (OER) sebesar 24,09 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 22,99 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper