Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat menjelang pertemuan OPEC+ pekan ini, menyusul sinyal terbaru bahwa penawaran dan permintaan kembali seimbang.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (17/8/2020), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September terpantau menguat 0,6 persen atau 0,25 poin ke level US$42,46 per barel di New York Mercantile Exchange pukul 07.08 WIB.
Sementara itu, minyak patokan Brent untuk kontrak Oktober menguat 0,45 persen atau 0,2 poin ke level US$45 per barel, setelah jatuh 0,16 poin pada perdagangan Jumat.
Minyak mentah AS telah menguat lebih 4 persen dalam dua pekan terakhir, sejalan dengan penurunan cadangan minyak AS setelah impor dari Arab Saudi turun dan konsumsi bensin naik.
Menambah dukungan terhadap pasar minyak, sejumlah data menunjukkan titik terang dalam prospek ekonomi, di antaranya produksi industri AS yang menguat untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juli.
Pekan lalu, minyak mentah melemah setelah AS dan China memutuskan untuk menunda pembicaraan mengenai peninjauan perjanjian perdagangan fase satu yang sedianya dijadwalkan pada akhir pekan.
Sementara itu, rebound penjualan ritel AS melambat tajam pada Juli di tengah lonjakan Covid-19 dan angka pengangguran yang masih tinggi. Data ini menggarisbawahi ketidakpastian atas kekuatan pemulihan ekonomi.
Anggota aliansi OPEC+, Oman, mencatat penurunan ekspor minyak hingga 14 persen pada Juli dibandingkan bulan sebelumnya.
Produsen minyak global mulai melonggarkan pengatatan produksi bulan ini. Sementara itu, Komite Pemantau Bersama Kementerian OPEC+ diperkirakan akan mengadakan pertemuan secara virtual pada hari Rabu (18/8) untuk membahas keadaan terkini pasar minyak.