Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nantikan Perkembangan Stimulus AS, Bursa Eropa Menguat

indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,3 persen atau 1,1 poin ke level 364,65. Saham perbankan dan minyak menjadi penggerak utama indeks setelah harga minyak Brent menguat di tengah tanda-tanda bahwa konsumsi di kawasan utama naik tipis.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Senin (10/8/2020), dipimpin oleh sektor siklis karena investor mengamati pembahasan stimulus di AS.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,3 persen atau 1,1 poin ke level 364,65. Saham perbankan dan minyak menjadi penggerak utama indeks setelah harga minyak Brent menguat di tengah tanda-tanda bahwa konsumsi di kawasan utama naik tipis.

Pasar saham rebound setelah melemah di tengah berita bahwa China akan memberi sanksi kepada 11 warga Amerika sebagai pembalasan atas tindakan serupa yang diberlakukan oleh AS pada hari Jumat, tetapi saham teknologi tetap di bawah tekanan.

Pada saat yang sama, investor tengah mengamati pembahasan di parlemen AS mengenai putaran stimulus lanjutan. Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan dia akan mendengarkan setiap proposal yang ditawarkan oleh Partai Demokrat, sedangkan Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan dia berharap pembicaraan dengan Gedung Putih akan segera dilanjutkan.

“Dengan meningkatnya ketegangan dan ketidakpastian AS-China, belum ada kesepakatan fiskal jangka panjang AS, dan musim pendapatan kuartal kedua yang baik sekarang menjadi sentimen penggerak, minat terhadap aset berisiko menjadi lebih rendah, terutama mengingat valuasi saham 'pemenang korona' yang tinggi,” ungkap tim analis Comerzbank AG termasuk Alexander Kraemer dan Florian Regnery, seperti dikutip Bloomberg.

Pada hari Sabtu, Trump menandatangani empat perintah eksekutif untuk mempertahankan sejumlah bantuan, termasuk tunjangan pengangguran, penangguhan pajak pendapatan sementara, perlindungan penggusuran, dan keringanan pinjaman pendidikan.

Analis multi-aset senior di State Street Bank Benjamin Jones mengatakan satu hal yang pasti saat ini adalah pasar menjadi semakin semarak.

“Fokus utama pasar adalah apakah AS dapat menyetujui putaran stimulus fiskal berikutnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper