Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan analis percaya jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat rebound ke level 5.500.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menilai selama tahun berjalan IHSG hanya lebih tinggi dibandingkan dengan bursa Singapura dan Filipina. Oleh sebab itu, menurutnya, indeks domestik masih dapat digenjot lebih tinggi.
“IHSG hanya lebih baik dibandingkan Singapura dan Filipina selama tahun berjalan. Jadi bisa dikatakan IHSG masih kurang baik dibandingkan dengan pasar lainnya,” kata Suria kepada Bisnis belum lama ini.
Dia berharap pemerintah dapat menaikkan kosumsi domestik sehingga berimbas kepada pasar modal. Salah satu caranya dengan merealisasikan insentif sebesar Rp600.000 selama 4 bulan kepada 13,8 juta orang yang Non-PNS dan Non-BUMN.
Dengan begitu, dia memproyeksikan IHSG dapat menembus 5.500 atau tumbuh 39,70 persen dibandingkan dengan 24 Maret 2020.
Baca Juga
Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan investor tengah menanti terobosan tajam dari regulator. Misalnya penurunan suku bunga, perbaikan ekonomi di kuartal III/2020 dan berakhirnya PSBB sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan.
“Posisi indonesia sebenarnya cukup menarik dari sisi imbal hasil SUN dan potensi pertumbuhan dibandingkan negara tetangga. Namun ketiga hal itu yang saat ini menjadi katalis utama [investor],” katanya.
Wawan mengatakan realisasi Gross Domestic Product (GDP) pada kuartal III/2020 akan menjadi cerminan dari kondisi ekonomi saat PSBB dilonggarkan. Sementara ini, lanjutnya, IHSG masih berkemungkinan naik ke level 5.400 sampai 5.500.
Selain itu, Wawan juga menilai program-program yang dikembangkan oleh regulator sudah baik. Namun dia berharap keterbukaan informasi bagi investor semakin dikedepankan.
“Terobosan teknologi dan penyederhanaan prosedur membuka ruang bagi perkembangan pasar modal, tetapi keterbukaan informasi bagi investor juga harus dikedepankan,” katanya.