Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metland (MTLA) Pangkas Target Marketing Sales Jadi Rp1,2 Triliun

Target marketing sales yang diusung Metland hingga akhir 2020 lebih rendah 43 persen dari target awal. Metland juga hanya akan mengandalkan proyek-proyek yang sudah ada untuk menopang marketing sales.
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) merevisi target pra penjualan (marketing sales) karena pandemi virus corona yang berdampak negatif pada kegiatan bisnis perusahaan.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan, perusahaan telah menentukan target pra penjualan baru di tengah kondisi pandemi virus corona yang memukul seluruh sektor bisnis, termasuk properti. Manajemen emiten bersandi saham MTLA tersebut pun mematok target marketing sales baru di kisaran Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan target awal yang dipatok sebelumnya. Pada awal tahun 2020, MTLA menargetkan dapat meraup marketing sales pada kisaran Rp2 triliun – Rp2,1 triliun. Dengan kata lain, target marketing sales emiten bersandi saham MTLA itu 43 persen lebih rendah dibandingkan proyeksi semula.

“Angka pra penjualan kemungkinan dapat mengalami perbaikan dibandingkan dengan kinerja pada semester I/2020. Tetapi, tidak akan pesat kenaikannya mengingat kondisi pandemi yang belum tertangani,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/8/2020).

Adapun pada paruh pertama tahun 2020, Olivia mengatakan MTLA telah membukukan marketing sales sebesar Rp540 miliar.Jumlah tersebut setara 45 persen dari target marketing sales yang telah disesuaikan.

Untuk memacu penjualan di sisa tahun, MTLA berencana meluncurkan klaster-klaster baru pada proyek eksisting.Olivia menyebut, tahun ini Metland belum akan merilis proyek-proyek baru.

Sepanjang semester I/2020, MTLA mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 58,05 persen seiring dengan kontraksi pendapatan perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, MTLA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp88,29 miliar. Perolehan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan semester I/2019 senilai Rp210,47 miliar.

Kontraksi laba bersih itu sejalan dengan menurunnya pendapatan perusahaan yang pada paruh pertama tahun 2020 tercatat sebesar Rp390,25 miliar. Perolehan ini lebih rendah 34,74 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp598,04 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper