Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch pangkas rating atau peringkat utang emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk seiring dengan kenaikan risiko refinancing dan likuiditas yang dihadapi perusahaan.
Laporan Fitch pada Kamis (6/8/2020) menyatakan pemangkasan long term issuer default rating (IDR) Alam Sutera dari CCC- dari sebelumnya B-. Selain itu, Fitch juga menurunkan peringkat utang obligasi emiten senilai US$115 juta yang jatuh tempo 2021 serta obligasi senilai US$370 juta dengan tenor 2022 dari menjadi B- menjadi CCC-. Kedua surat utang itu ditebritkan oleh Alam Synergy Pte Ltd dan dijamin oleh ASRI. on which they were placed on 20 April 2020.
Penurunan peringkat tersebut didasari oleh tingginya risiko likuiditas yang membayangi emiten berkode saham ASRI tersebut. Arus kas perusahaan yang minim serta anjloknya angka pra penjualan sebesar 21 persen membuat ASRI akan kesulitan membayar utang yang dimiliki.
"Tren ini akan berlangsung selama 6 hingga 12 bulan ke depan, sehingga ASRI diperkirakan akan kesulitan membayar utang jatuh tempo sebesar US$115 juta pada April 2021," demikian kutipan laporan tersebut.
Selain itu, penjualan lahan yang dilakukan kepada perusahaan pengembang asal China, Fortune Development Co. juga diperkirakan akan mandek pada tahun ini. Dalam periode 2016 - 2019, ASRI rata-rata berhasil menjual lahan kepada Fortune senilai Rp1 triliun yang menjadi sumber pemasukan lainnya disamping penjualan properti.
Adapun, ASRI juga mengumumkan akan menerbitkan surat utang senilai US$485 juta untuk membiayai pembayaran utang yang ada. Namun, Fitch memperkirakan penerbitan ini akan menimbulkan risiko yang amat tinggi.
Baca Juga
Adapun Fitch memperkirakan angka pra penjualan ASRI pada 2020 akan berada di kisaran Rp1,5 triliun dengan margin EBITDA sebesar 35 persen hingga 40 persen.