Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi -5,32 persen (yoy) dan strategi pemerintah mencegah resesi menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi Senin (3/8/2020).
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian Indonesia:
Bersiasat Cegah Resesi. Indonesia berada di tepi jurang resesi setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi -5,32 persen secara year on year (yoy) pada kuartal II/2020 sekaligus menjadi yang terendah dalam dua dekade terakhir.
Integrasi Lebih Luas Mendesak. Pengelolaan transportasi antarmoda di Jabodetabek mendesak untuk segera diintegrasikan dalam skala yang
lebih luas hingga ke layanan pengumpan dengan melibatkan wahana online. Hal itu demi mewujudkan efi siensi dan sekaligus
kecepatan mobilitas.
Percepatan Kucuran Stimulus. Pelaku industri padat karya menilai paket stimulus yang disiapkan pemerintah bagi sektor manufaktur
mendesak untuk segera direalisasikan, dalam rangka menjaga mesin produksi tetap beroperasi.
Tepis Krisis Sektor Riil. Pengusaha kembali menuntut percepatan dan peningkatan distribusi stimulus untuk menggairahkan konsumsi
masyarakat dan kinerja sektor riil. Tanpanya, ekonomi Indonesia tak akan berdaya menghindari jurang resesi kuartal III/2020.
Menanti Taji Subsidi Gaji. Rencana pemberian subsidi gaji oleh pemerintah kepada tenaga kerja terdampak pandemi Covid-19 dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan mendapat respons positif dari kalangan pekerja dan pengusaha.
Pariwisata dalam Tekanan Hebat. Tiga provinsi yang mengandalkan sektor pariwisata mengalami tekanan hebat akibat pandemi virus corona
yang tecermin dari penurunan tajam pertumbuhan ekonomi.
3.200 Konsultan Terancam Tutup. Ikatan Nasional Konsultan Indonesia memprediksi lebih dari 50% dari total 6.400 perusahaan konsultan akan
gulung tikar jika pandemi virus corona berlanjut hingga akhir tahun ini.
Momentum Inovasi Demokrasi. Perhelatan pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2020 yang berlangsung di tengah pandemi
virus corona harus dijadikan sebagai sarana melakukan inovasi penyelenggaraan pesta demokrasi
Bersaing Jadi Poros Teknologi Masa Depan. Rivalitas Amerika Serikat dan China tak berhenti pada perdagangan dan politik semata. Perang kekuatan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu meluas hingga ke arena penguasaan teknologi.