Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai moncernya kinerja grup Salim, khususnya di sektor makanan minuman, di tengah pandemi Covid-19 menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi Senin (3/8/2020).
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini terkait kinerja emiten dan prospek yang dihadapi saat ini.
Laba Tebal Grup Salim. Kinerja emiten Grup Salim di sektor makanan dan minuman, serta perkebunan kelapa sawit yang ciamik pada semester I/2020 diproyeksi berlanjut sejalan dengan ekspektasi kenaikan daya beli dan geliat harga CPO.
SMGR & SMCB Cetak Profit. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) kompak mendulang untung pada akhir semester I/2020 di tengah lesunya sektor konstruksi
akibat pandemi Covid-19.
Menguji Daya Serap Investor Ritel. Porsi penjatahan untuk investor ritel yang lebih besar dalam penawaran umum saham perdana atau initial
public offering (IPO) secara elektronik dapat menjadi pedang bermata dua di industri pasar modal.
Kala Bumiputera Kena Semprit Lagi. Di tengah pertarungan sengit melawan penyakit Covid-19, Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera malah kena semprit OJK akibat menggelar sidang luar biasa yang ternyata menyalahi ketentuan.
Wawancara dengan Bank Bengkulu: Kami Berupaya Maksimal Penuhi Modal Inti. PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu fokus menambah modal inti menjadi Rp1 triliun hingga akhir tahun ini, sesuai dengan timeline yang tercantum dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Pencadangan Makin Tinggi. Pencadangan kerugian penurunan nilai aset surat berharga perbankan masih berpotensi meningkat, seiring
dengan masih dipilihnya instrumen ini untuk menjaga likuiditas di tengah lemahnya penyaluran kredit perbankan.
Bank Harda Pastikan Kinerja Bisnis Terjaga. PT Bank Harda Internasional Tbk. menegaskan penjualan produk nonbank tidak berizin
yakni Forward Trade Confirmation (FTC) oleh sejumlah karyawannya tidak memengaruhi kinerja.
Mimpi Minyak sampai ke Negeri Seberang. Langkah ekspansi ke luar negeri menjadi salah satu cara PT Pertamina (Persero) bisa mencapai target produksi 1 juta barrels of oil per day (bopd) pada 2028.