Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Emas Masyarakat India Lesu, Pembelian Anjlok 56 Persen

Konsumsi emas masyarakat India turun 56 persen dari tahun sebelumnya menjadi 165,6 ton pada paruh pertama 2020 dan potensi rebound pembelian emas di sisa tahun ini sangat tipis.
Pedagang memajang perhiasan emas di sebuah toko di India./Reuters
Pedagang memajang perhiasan emas di sebuah toko di India./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pembelian emas di pasar India tahun ini diperkirakan akan jatuh ke rekor terendah akibat pandemi virus Corona yang menekan ekonomi, serta memicu lonjakan harga ke level tertinggi sepanjang masa.

Menurut Direktur World Gold Council untuk India P.R. Somasundaram mengatakan konsumsi emas masyarakat India turun 56 persen dari tahun sebelumnya menjadi 165,6 ton pada paruh pertama 2020 dan potensi rebound pembelian emas di sisa tahun ini sangat tipis.

“Mengikuti apa yang kami lihat sekarang, lockdown masih berlanjut di banyak bagian negara dan ini akan menjadi tahun yang sangat, sangat menantang. Itu pasti salah satu yang terendah yang mungkin pernah kita lihat,” ujar Somasundaram.

Lockdown akibat virus Corona di India dilakukan sejak akhir Maret dengan menutup kegiatan bisnis sehingga menyebabkan jutaan orang menganggur.

Alhasil, pemerintah harus memutuskan membuka kembali pabrik-pabrik, meski epidemi di India sekarang tumbuh pada laju tercepat di dunia.

Harga emas di India juga terus naik hingga menyentuh ke rekor tertinggi sehingga mengurangi permintaan atas aset tersebut.

"Agar permintaan emas bertahan, ekonomi harus berjalan baik," kata Somasundaram.

Namun, dia melihat ada banyak kecemasan di antara masyarakat mengenai pendapatan dan sektor informal tidak menjalankan usahanya.

"Apapun yang dimiliki orang, mereka akan memasukkannya ke dalam bisnis atau justru mengadaikan emas untuk mengumpulkan uang. Mereka tidak akan menggunakannya untuk membeli emas,” ugkap Somasundaram.

Namun, dia melihat permintaan bisa melonjak 350 ton dalam satu kuartal jika kondisi masyarakat kembali normal.

Rasa optimisme juga berkembang di kalangan pebisnis perhiasan bahwa pada festival Diwali, pada November tahun ini, orang akan kembali membeli emas dan gangguan terkait virus tidak lagi menjadi hal signifikan karena masyarakat akan belajar untuk hidup bersama dengan Covid-19.

"Ini memacu kepercayaan konsumen dan permintaan perhiasan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper