Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Masih Buntung, Acset Indonusa (ACST) Sukses Tekan Rugi 37,6 Persen

Dilansir dari keterangan resmi perusahaan pada Selasa (28/7/2020), perolehan ini tidak berubah dari posisi rugi ACST pada 2019 lalu. Meski demikian, perusahaan berhasil menekan kerugian sebesar 37,6 persen dari sebelumnya Rp404,43 miliar di zona merah.
Salah satu proyek Acset Indonusa
Salah satu proyek Acset Indonusa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan rugi bersih Rp252,20 miliar pada semester I/2020.

Dilansir dari keterangan resmi perusahaan pada Selasa (28/7/2020), perolehan ini tidak berubah dari posisi rugi ACST pada 2019 lalu. Meski demikian, perusahaan berhasil menekan kerugian sebesar 37,6 persen dari sebelumnya Rp404,43 miliar di zona merah.

Pendapatan perusahaan pada paruh pertama 2020 juga mengalami penurunan sebesar 51,58 persen dari Rp1,54 triliun menjadi Rp748,74 miliar. Berdasarkan lini bisnis, sektor infrastruktur berkontribusi sebesar 53 persen dari pendapatan, konstruksi sebesar 31 persen, fondasi menyumbang 11 persen, dan sektor lainnya sebesar 5 persen.

Selain itu, anak usaha PT Astra International tersebut juga berhasil menekan kerugian usaha menjadi Rp39,72 miliar dari sebelumnya, merugi Rp130,94 miliar.

Sekretaris Perusahaan ACST Maria Cesilia Hapsari menuturkan, penurunan ini  sejalan dengan tren perlambatan di industri konstruksi secara umum akibat pandemi virus corona.

Perlambatan tersebut mengakibatkan penundaan pekerjaan proyek yang sedang berlangsung maupun pembukuan kontrak baru. Meski demikian, ACST terus berupaya memaksimalkan upaya pengendalian proyek dengan lebih efektif dan efisien yang berkontribusi dalam peningkatan laba bruto perusahaan.

Maria melanjutkan, hingga akhir tahun, ACST masih berpotensi mengalami dampak dari perlambatan industri konstruksi karena pandemi global. Namun, upaya perbaikan internal yang mulai membuahkan hasil pada periode ini mencerminkan komitmen Perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya.

"Kami akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap langkah bisnis yang diambil bagi kepentingan seluruh stakeholders," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper