Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham dua emiten farmasi, PT Indofarma Tbk dan PT Kimia Farma Tbk., kompak melonjak lebih dari dua kali lipat hanya dalam sepekan perdagangan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham PT Indofarma Tbk. (INAF) mengalami kenaikan paling sepanjang perdagangan 20 Juli–24 Juli 2020 hingga 133,04 persen dan berakhir di posisi Rp2.610 per saham dari level Rp1.120 pada pekan sebelumnya.,
Selain INAF, saham PT Kimia Farma Tbk. juga meroket lebih dari dua kali lipat. Harga saham emiten bersandi KAEF tersebut tercatat melonjak 114,06 persen ke level Rp2.740 dari Rp1.280 per saham pekan sebelumnya.
Reli saham kedua emiten, beserta sejumlah saham emiten farmasi lainnya, tak terlepas dari kabar perkembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri. KAEF dan INAF digadang-gadang menjadi distributor vaksin yang dibuat oleh holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero).
Bio Farma tengah bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd untuk pengembangan vaksin Covid-19. Rencananya, uji klinis fase tiga akan dilakukan induk Holding BUMN Farmasi itu pada Juli 2020.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengungkapkan kerja sama pengembangan vaksin dilakukan oleh Bio Farma dan Sinovac. Bio Farma menurutnya memiliki fokus di bidang produksi vaksin.
“Kami itu nantinya bertugas distribusi jadi Bio Farma yang membuat vaksin,” ujarnya di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Arief mengungkapkan distribusi akan dilakukan emiten berkode saham INAF itu bersama anak usaha holding lainnya, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF). Selama ini, pembagian distribusi oleh keduanya dilakukan dengan besaran porsi 50:50.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,07 persen atau berada di level 5.082,991, dibandingkan dengan level 5.079,585 pada pekan sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan indeks, nilai kapitalisasi pasar bursa juga mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen menjadi Rp5.890,664 triliun, dari Rp5.885,438 pada pekan lalu.
Dalam sepekan terakhir, volume transaksi harian di bursa naik 23,56 persen menjadi 10,52 miliar unit saham, dibandingkan dengan pekan lalu sebanyak 8,52 miliar unit saham.