Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) mencatatkan profitabilitas positif pada periode semester I/2020 di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro mengatakan pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas didorong oleh kenaikan penerbitan obligasi global (global bond) sejak awal tahun dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi yang mendorong bisnis retail.
"Di tengah kondisi pandemi, Mandiri Sekuritas mampu menghasilkan kinerja dan profitabilitas yang positif. Pencapaian ini didorong oleh kemampuan dalam mengotimalkan lini bisnis yang komprehensif serta mengelola operasional secara efisien,” paparnya, Kamis (23/7/2020).
Mandiri Sekuritas menyediakan layanan pasar modal yang komprehensif dengan empat lini bisnis utama, antara lain, Capital Market Institusi, Retail, Investment Banking, dan Global Bond. Masing-masing lini bisnis berkontribusi sebesar 42%, 30%, 19%, dan 8% terhadap pendapatan perusahaan.
Dannif mengatakan, sepanjang semester I/2020, bisnis global bond melalui anak perusahaan Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Securities Singapore) mencatatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan sebesar 41% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Perusahaan sukses menyelesaikan 12 mandat global bond dengan nilai penjaminan US$2,1 miliar, atau meningkat 109% yoy dari semester I/2019 senilai US$984 juta.
Baca Juga
“Di masa seperti ini, banyak korporasi yang berupaya untuk mencari solusi finansial dalam menjaga keberlangsungan dan perkembangan bisnisnya. Kami percaya bahwa penerbitan obligasi global adalah peluang bagi korporasi Indonesia untuk mendapatkan eksposur di pasar internasional,” kata Dannif.
Sebagai informasi, Mandiri Sekuritas saat ini menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang memiliki lisensi dan kapabilitas untuk melakukan bisnis di pasar modal internasional melalui Mandiri Securities Singapore yang diresmikan pada tahun 2017.
Selama enam bulan pertama tahun 2020, Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan lebih dari 26.000 nasabah baru untuk segmen retail, sehingga menjadi total 145.000. Jumlah itu meningkat 35% yoy.
Menurut Dannif, pandemi mendorong masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik dan mengalokasikan dananya untuk investasi guna mengantisipasi kebutuhan dana darurat di masa depan. Mandiri Sekuritas telah menghadirkan kemudahan berinvestasi dengan menyediakan layanan Mandiri Sekuritas Online Securities Trading (MOST) yang memberikan pengalaman 100% daring (online).
Pembukaan rekening efek di Mandiri Sekuritas hanya membutuhkan waktu 10 menit. Aplikasi multiplatform MOST dapat diakses melalui smartphone maupun komputer, sehingga memberikan kenyamanan bagi para nasabah dalam berinvestasi dari rumah di masa pandemi. Selain itu, Mandiri Sekuritas juga membekali para nasabah dengan kelas-kelas webinar edukasi dan pelatihan pasar modal gratis untuk meningkatkan kemahiran dalam berinvestasi.
Dannif mengatakan, antusiasme para investor di masa pandemi mampu meningkatkan jumlah transaksi di Mandiri Sekuritas dengan nilai rata-rata transaksi harian nasabah retail yang naik 32% yoy menjadi Rp396 miliar. Upaya edukasi dan pelatihan daring gratis di MOST Learning dan media sosial juga turut meningkatkan rasio nasabah aktif menjadi 22%.
Mandiri Sekuritas secara konsisten menguasai perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total nilai transaksi saham Rp156,7 triliun dan menguasai pangsa 8,4%. Adapun komposisi transaksi saham di Mandiri Sekuritas terdiri dari 60% nasabah institusi dan 40% nasabah retail.
“Sebagai bagian dari Mandiri Group, Mandiri Sekuritas mendapatkan kepercayaan untuk membantu Pemerintah mendorong akselerasi pembangunan melalui solusi dan inovasi pendanaan. Dengan bersinergi bersama Bank Mandiri, Mandiri Sekuritas terlibat dalam sejumlah proyek strategis pemerintah, antara lain, alternative financing, structured finance, corporate restructuring, holding formation, serta merger and acquisitions,” papar Dannif.
Sepanjang semester I/2020, Mandiri Sekuritas sukses melaksanakan sebanyak 36 mandat yang terdiri dari, 14 penerbitan emisi obligasi dan sukuk korporasi, 2 pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dan placement, 15 penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN), serta 5 jasa penasihat keuangan (advisory).