Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Dibuka, Harga Saham Modernland (MDLN) Melesat 13 Persen

Hari ini saham perseroan dibuka pada level Rp53 per saham yang langsung melesat ke level tertinggi Rp66 per saham pada sesi I perdagangan. Saham MDLN ditutup di level Rp62.
Green Central City Gadjah Mada, Jakarta, salah satu proyek superblok yang dibangun oleh Modernland Realty. /moderland.co.id
Green Central City Gadjah Mada, Jakarta, salah satu proyek superblok yang dibangun oleh Modernland Realty. /moderland.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham emiten properti PT Modernland Realty Tbk. melesat 12,73 persen selama perdagangan Selasa (21/7/2020).

Hari ini saham perseroan dibuka pada level Rp53 per saham yang langsung melesat ke level tertinggi Rp66 per saham pada sesi I perdagangan. Pada pembukaan sesi II, laju saham MDLN mulai mengendur ke level Rp61 sebelum ditutup pada level Rp62 per saham.

MDLN hari ini diperdagangkan sebanyak 7.764 kali dengan volume saham yang beredar mencapai 475,85 juta unit. Seluruh pembelian dilakukan oleh investor domestik.

Sebagai informasi, ini adalah hari pertama pencabutan suspensi oleh BEI sejak 7 Juli 2020. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, Mugi Bayu Pratama, saham MDLN sudah dapat kembali diperdagangkan mulai hari ini, Selasa (21/7/2020).

Pencabutan suspensi ini didasarkan oleh tercapainya persetujuan antara perseroan dengan para kreditur dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 14 Juli lalu. Pada rapat tersebut, MDLN meminta persetujuan untuk melakukan restrukturisasi atas Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Seri B.

“Sehubungan dengan hal tersebut, Bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan Efek (saham dan obligasi) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN, MDLN01BCN1) di Seluruh Pasar, mulai Sesi I perdagangan Efek tanggal 21 Juli 2020,” ujar Mugi dikutip dari keterangan resmi pada Selasa (21/7/2020).

Dalam RUPO yang digelar 14 Juli, MDLN telah mendapat restu melakukan perpanjangan tenggat waktu pembayaran utang obligasi serta penurunan tingkat bunga dengan para pemegang obligasi.

Dalam rapat tersebut, sebanyak 88,73 persen pemegang obligasi menyetujui perubahan tingkat bunga Obligasi tahap I Seri B menjadi 10 persen dari sebelumnya 12,5 persen. Tingkat kupon ini berlaku untuk pembayaran bunga sejak periode pembayaran ke 21 yang jatuh tempo pada 7 Oktober 2020.

Selain itu, perubahan tanggal pelunasan pokok obligasi juga telah disepakati. Sebanyak 90,14 persen pemegang obligasi menyetujui perpanjangan tenggat waktu pelunasan pokok obligasi menjadi 7 Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper