Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank BUMN dan BBCA Jadi Incaran Asing

Investor asing mencatatkan transaksi net buy sebesar Rp18,2 miliar pagi ini dengan saham-saham perbankan menjadi target aksi beli.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Saham perbankan terpantau menjadi banyak incaran investor pada awal perdagangan Selasa (21/7/2020), mendukung indeks harga saham gabungan untuk bergerak di zona hijau.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) membuka perdagangan kali ini di level 5.051,106 dan masih berada di zona hijau hingga pukul 9.15 WIB, menguat 0,54 persen ke level 5.078,376.

Dari total konstituen, sebanyak 204 saham berhasil menguat, 105 saham melemah, sedangkan 131 saham tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.

Investor asing mencatatkan transaksi net buy sebesar Rp18,2 miliar dengan saham-saham perbankan menjadi target aksi beli.

Terpantau, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling diburu oleh asing dengan nilai transaksi mencapai Rp21,5 miliar sehingga saham menguat 0,41 persen ke level Rp30.825 per saham.

Selain itu, saham perbankan BUMN juga menjadi incaran asing, yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan nilai Rp5,3 miliar sehingga naik 1,31 persen ke level Rp3.090 per saham, diikuit PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dengan nilai Rp2,3 miliar sehingga saham menguat 1,1 persen ke level Rp4.590 per saham.

Tidak hanya itu, emiten perbankan dengan kapitalisasi besar, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) juga menjadi incaran sehingga saham menguat 1,47 persen ke level Rp5.175 per saham.

Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas William Mamudi mengatakan pergerakan IHSG masih membentuk doji-doji berkepanjangan. Hal ini membuat IHSG akan kembali menguji level resistance di kisaran 5.100

"Pergerakan ini memberi indikasi sideways market 4.700-5.100 dan masih akan berlanjut pada awal semester II/2020," tulisnya dalam laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper