Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Induk Usaha, Pefindo Pangkas Rating Utang Waskita Toll Road (WTR)  

Peringkat WTR diturunkan antara lain karena struktur permodalan mengandalkan utang jangka pendek dan menengah. Namun, peringkat yang disematkan saat ini terbilang mampu untuk memenuhi kewajiban utang.
Jembatan Ogan. Jembatan sepanjang 1,6 kilometer ini sudah memasuki tahap pengecoran terakhir dan menjadi bagian penting dari penyelesaian jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung sejauh 111 kilometer./Kementerian PUPR
Jembatan Ogan. Jembatan sepanjang 1,6 kilometer ini sudah memasuki tahap pengecoran terakhir dan menjadi bagian penting dari penyelesaian jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung sejauh 111 kilometer./Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat utang Waskita Toll Road (WTR) menjadi BBB dari sebelumnya BBB+.

Analis Pefindo Yogie Surya Perdana dan Aryo Perbongso dalam laporannya pada Selasa (21/7/2020) mengungkapkan, penurunan peringkat surat utang WTR dilakukan seiring dengan penurunan serupa yang dialami induknya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 

Perubahan peringkat yang dialami induk akan berdampak langsung terhadap prospek utang anak-anak usahanya. Secara khusus, ada tiga faktor yang membuat peringkat WTR dipangkas.

Menurut Pefindo, penurunan peringkat dilakukan karena struktur modal perusahaan yang mengandalkan utang jangka pendek dan menengah, pendapatan yang terlalu bergantung pada usaha divestasi jalan tol, dan risiko pengembangan jalan tol baru.

Adapun berdasarkan standar Pefindo, obligor dengan rating BBB memiliki kapabilitas yang cukup untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran utang jangka panjang.

“Peringkat ini tetap mencerminkan WTR sebagai salah satu anak usaha inti dari WSKT dengan proyek-proyek pengembangan jalan tol di masa depan serta valuasi yang berpotensi bergerak lebih tinggi melalui proyek tersebut,” demikian kutipan laporan analis tersebut.

Peringkat utang ini masih dapat diturunkan kembali apabila WSTR gagal melakukan divestasi jalan tol yang dapat mengancam struktur permodalan dan arus kas perusahaan. Peringkat ini juga dapat diturunkan bila perusahaan gagal menyelesaikan pembangunan jalan tol sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.

Sementara itu, outlook utang WTR dipertahankan pada level negatif, sama seperti induk usahanya. WTR berencana untuk melakukan pembayaran Medium term Notes (MTN) yang jatuh tempo pada 1 Oktober 2020 mendatang dengan menggunakan kas internal dari usaha divestasi jalan tol serta dana bantuan dari pemerintah pada periode Juli 2020 hingga September 2020.

Hingga 31 Maret 2020, total kas dan setara kas yang dimiliki WTR tercatat sebesar Rp2,5 triliun. Perusahaan memiliki konsesi pada 16 jalan tol, yang 10 diantaranya telah beroperasi dan tengah dalam proses untuk menambah ruas jalan tol Penajam – Balikpapan pada kepemilikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper