Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas mempertahankan posisi overweight untuk saham-saham sektor perkebunan dalam negeri seiring dengan proyeksi pasokan yang dalam tekanan.
Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan mengatakan bahwa harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini akan berada di kisaran 2.500 ringgit per ton. Angka itu naik 16,3 persen daripada proyeksi sebelumnya.
Hal itu akan didukung oleh tekanan pasokan dari Malaysia dan Indonesia. Sementara itu, dari sisi konsumsi akan naik, terutama dari dalam negeri seiring dengan implementasi B30 yang akan semakin digencarkan oleh pemerintah.
“Oleh karena itu, kami masih overweight terhadap saham sektor CPO. Saham Top Picks kami adalah saham PT PP London Sumatra Indonesia [LSIP],” ujar Andy kepada Bisnis, Senin (20/7/2020).
Andy memberikan target harga saham LSIP ke posisi Rp1.600 per saham seiring dengan gearing ratio perseroan yang akan bertahan di posisi net cash karena estimasi rendahnya tingkat hutang, bahkan potensi tidak ada hutang sama sekali.
Selain itu, Andy juga merekomendasikan beli untuk saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS).
Baca Juga
Adapun, pada perdagangan Senin (20/7/2020) indeks saham perkebunan, JAKAGRI, berhasil menguat 2,99 persen ke level 1.146,98 di saat indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona merah, yaitu terkoreksi 0,56 persen ke level 5.051,11.
Penguatan saham dipimpin oleh PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) yang naik 24,37 persen ke level Rp296 per saham, dan diikuti oleh PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) yang menguat 14,71 persen ke level Rp117 per saham,
Kemudian, saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) juga naik 11,32 persen ke level Rp590 per saham dan saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) naik 6,9 persen ke level Rp62 per saham.
Saham-saham emiten perkebunan dengan kapitalisasi pasar besar seperti PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) juga berhasil memanfaatkan momentum untuk menguat.
Kedua saham berhasil naik masing-masing 2,72 persen ke level Rp9.425 per saham dan 1,57 persen ke level Rp3.230 per saham.