Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Banyak Emiten Berpotensi Delisting dari Lantai Bursa

Bursa Efek Indonesia mencatat hingga saat ini ada 19 emiten yang berpotensi delisting. Saham 19 emiten tersebut sejauh ini masih disuspensi.
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja keuangan perseroan yang buruk dinilai menjadi faktor utama emiten masuk ke dalam daftar saham yang berpotensi delisting atau penghapusan pencatatan efek.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan tren peningkatan emiten yang mendapat label berpotensi delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) disebabkan kinerja keuangan atau fundamental perusahaan yang terus merosot. Selain itu, tambahnya, faktor lain adalah masalah tata kelola yang dilakukan manajemen atau pemegang saham pengendali. 

“Terutama yang ekuitasnya sudah negatif atau mendekati nol,” ujar Budi kepada Bisnis, Jumat (17/7/2020)

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, dari 19 emiten yang sahamnya tengah disuspensi dan masuk daftar saham yang berpotensi delistingMenurut otoritas bursa, saham-saham tersebut berpotensi ditendang dari lantai bursa karena berbagai alasan, mulai dari  penundaan pembayaran kewajiban, kegiatan operasional terhenti, terjerat PKPU, serta belum menyampaikan laporan keuangan.

Budi menyatakan, salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh emiten untuk keluar dari jerat delisting adalah mendapatkan suntikan modal segar atau mencari investor strategis baru untuk masuk.

Di sisi lain, potensi delisting  juga dianggap berpotensi merugikan investor karena dana yang mereka tempatkan akan menguap. Budi menyarankan agar cepat tanggap untuk menjual saham-saham yang sudah dinyatakan atau memiliki sinyal-sinyal akan delisting.

“Jual jika ada kesempatan baik di pasar reguler maupun negosiasi,” ujarnya.

Dia menilai sejauh ini otoritas sudah berusaha memberikan sinyal-sinyal untuk emiten yang bermasalah itu seperti suspensi, notasi khusus dan lainnya.

Namun, diperlukan upaya yang lebih tegas agar tak merugikan investor misalnya membuat daftar hitam (blacklist) terhadap para manajer dan pengelola yang pernah tersangkut masalah integritas dan tata kelola di masa lampau untuk tidak boleh lagi duduk di jajaran direksi atau komisaris.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Bursa Direktur Penilai Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihak bursa melakukan sejumlah upaya untuk melindungi investor dari potensi kerugian akibat saham delisting.

Dia menyebut bursa senantiasa mengumumkan potensi delisting kepada publik dan meminta emiten yang bersangkutan menyampaikan keterbukaan informasi secara berkala publi.

Selain itu, tambah Nyoman, bursa juga mengupayakan pembinaan termasuk berdiskusi dengan manajemen maupun pemegang saham pengendali terkait rencana strategis yang akan dilakukan dalam mempertahankan sustainability organisasi.

“Pembinaan dan komunikasi tersebut senantiasa dilakukan oleh Bursa sejak awal permasalahan going concern yang dihadapi oleh Perusahaan Tercatat,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper