Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada pekan ini (13-17 Juli 2020) dengan rentang pergerakan 5.111 sampai 5.150.
Pada Jumat (10/7/2020), IHSG ditutup di zona merah setelah melemah 0,43 persen ke level 5.031. Namun, secara kumulatif dalam sepekan IHSG berhasil menguat 1,16 persen.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG sepanjang 13-17 Juli 2020 antara lain adalah peningkatan kasus Covid-19. Di dalam negeri, kasus Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda melandai.
“Peluang penyebaran virus Covid-19 lewat udara seperti yang disampaikan WHO menjadi sentimen negatif pasar,” tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis, Minggu (12/7/2020).
Di sisi lain, perkembangan obat remdesivir buatan Gilead Sciences dan kelanjutan vaksin Covid-19 salah satunya dari Moderna yang akan memasuki fase 3 menjadi sentimen positif bagi pasar.
Adapun, lonjakan kasus virus Covid-19 di Amerika Serikat akan menjadi sentimen negatif. Di samping itu perintah Mahkamah Agung untuk membuka catatan keuangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, diyakini akan membuat peluang Trump terpilih kembali menjadi lebih sulit. Hal itu menjadi sentimen negatif bagi pasar saham di Negeri Paman Sam.
Baca Juga
Pasar dinilai punya ekspektasi yang tinggi bahwa dana pemulihan virus Covid 19 sebesar 750 miliar euro (USD 851,70 miliar) akan disetujui oleh negara-negara anggota zona Eropa di bulan Juli.
“Memasuki bulan Juli pelaku pasar menanti data laba korporasi untuk kuartal kedua. Laporan laba bila lebih baik dari harapan pelaku pasar akan mendorong pergerakan yang positif, tetapi bila terjadi sebaliknya akan cenderung mendorong pasar saham terkoreksi,” jelasnya.
Selanjutnya, perbaikan data ekonomi China dan spekulasi China sedang menggunakan kekuatan internal domestik untuk mendukung ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 serta sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat menjadi sentimen positif di pasar.