Bisnis.com,JAKARTA — J.P. Morgan menambah tiga emiten asal Indonesia ke dalam daftar 12 saham di wilayah Asia Tenggara atau Asean dengan tingkat keyakinan tinggi periode Juli 2020.
Dalam riset yang dikutip melalui Bloomberg Minggu (12/7/2020), J.P. Morgan meminta analis ekuitasnya untuk memilih saham-saham terbaik di kawasan Asean. Ada 12 emiten yang tersebar ke dalam 12 kategori sektor atau negara.
Untuk periode Juli 2020, J.P. Morgan telah menambahkan tiga emiten asal Indonesia ke dalam daftar pilihan saham dengan tingkat keyakinan tinggi atau high-conviction picks yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).
ASII masuk ke daftar high-conviction picks J.P. Morgan untuk untuk kategori negara Indonesia. Tim analis memberikan rekomendasi overweight untuk perusahaan yang didirikan oleh William Soeryadjaya dengan target harga Rp5.300.
J.P Morgan memproyeksikan return on equity (ROE) akan berada di bawah pada tahun ini dan kembali pulih tahun depan seiring dengan kinerja yang lebih baik dari lini bisnis keuangan. Selain itu, kinerja ASII diprediksi membentuk pola V dalam bisnis manufaktur didorong oleh pasar ekspor.
“Posisi keuangan ASII yang kuat untuk menghadapi pandemi Covid-19," tulis Tim J.P Morgan melalui riset yang dikutip, Minggu (12/7/2020).
Baca Juga
Untuk kategori konsumer, gim, dan layanan kesehatan di kawasan Asean, J.P. Morgan memilih saham ACES. Perseroan diperkirakan akan merealisasikan pemulihan berbentuk V dalam same store sales growth (SSSG) pada kuartal IV/2020.
J.P Morgan menyebut ACES akan mendapat keuntungan dari konsolidasi pangsa pasar toko-toko yang sedang berkembang. Selain itu, diperkirakan terjadi peningkatan keseluruhan pengeluaran perbaikan rumah pasca Covid-19.
“Kami juga menyukai bisnis ROE ACES yang tinggi karena perusahaan terus membayar dividen dan mendanai capital expenditure sepenuhnya oleh arus kas internal,” ujar Tim J.P. Morgan.
Emiten terakhir asal Indonesia yang juga masuk high-conviction picks J.P. Morgan periode Juli 2020 yakni UNTR. Harga saham perseroan saat ini disebut telah memperhitungkan sebagian besar sentimen negatif.
J.P Morgan menyebut kontribusi pendapatan divisi emas UNTR tengah berkembang. Langkah itu sebagai diversifikasi risiko dari bisnis batu bara dan sebagai lindung nilai atau hedging di tengah krisis Covid-19.
“UNTR juga akan mendapat manfaat operasional dari tren nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang kuat karena 100 persen Penghasilan dalam dolar Amerika Serikat,” tulis Tim J.P Morgan.