Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melonjak dan kembali menembus level psikologis 5.000 justru ketika rally saham global kehilangan momentumnya.
Sementara itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berlanjut untuk hari ketiga berturut-turut.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (8/7/2020):
Rally Saham Global Hilang Momentum, IHSG Malah Tembus 5.000
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berakhir di level 5.076,17 dengan kenaikan tajam 1,79 persen atau 89,09 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin finansial (+3,59 persen), industri dasar (+1,71 persen), dan manufaktur (+1,21 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak negatif adalah pertambangan (-0,11 persen).
Baca Juga
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 3,5 persen dan 5,3 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Indeks saham lain di Asia tampak berakhir antara zona hijau dan merah. Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing melemah 0,78 persen dan 0,92 persen, Kospi Korea Selatan turun 0,24 persen, dan S&P/ASX 200 Australia turun tajam 1,54 persen.
Bursa Saham India Melemah Jelang Laporan Kinerja Emiten
Saham Reliance Ltd. menjadi penekan terbesar indeks setelah ditutup melemah 1,5 persen. Sementara itu, saham Bajaj Finance Ltd mencatat penurunan terbesar dengan koreksi 4,5 persen, sedangkan saham IndusInd Bank Ltd. menguat paling tajam hingga 5,1 persen.
Tanda-tanda pemulihan ekonomi India mulai terlihat ketika bisnis secara bertahap dibuka kembali dari lockdown yang berkepanjangan. Namun, pandemi virus corona di India saat ini menjadi yang terbesar ketiga di dunia karena infeksi melonjak setelah pembatasan dikurangi.
Kepala analis investasi di Equinomics Research & Advisory Pvt. Chokkalingam G mengatakan investor cenderung ingin mengetahui prospek bisnis emiten pada sisa tahun ini.
Pergerakan nilai tukar rupiah lanjut ditutup menguat 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.410 per dolar AS, penguatan hari ketiga berturut-turut.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah tidak terlepas dari sentimen positif kenaikan cadangan devisa. Di sisi lain, indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia juga melemah.
Sekadar informasi, cadangan devisa Indonesia meningkat dalam tiga bulan terakhir. Pada Juni 2020, cadangan devisa mencapai US$ 131,7 miliar, naik US$ 1,2 miliar dibandingkan dengan posisi Mei 2020.
Tembaga Paling ‘Kinclong’ di Antara Logam Lain, Ini Alasannya
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/7/2020) harga tembaga si bursa LME berhasil naik 0,97 persen ke level US$6.188 per ton. Kenaikan itu pun membuat harga logam dasar itu menghapus kerugiannya sepanjang tahun berjalan 2020 akibat gejolak pasar seiring dengan pandemi Covid-19.
Harga tembaga berhasil membalikkan keadaan, setelah pada medio Maret 2020 anjlok hingga menyentuh level terendah sejak 2016, di posisi US$4.371 per ton.
Secara year-to-date (ytd), harga tembaga telah bergerak menguat 0,23 persen. Dengan demikian, tembaga menjadi komoditas dengan kinerja terbaik di antara logam dasar lainnya.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau naik 4,50 poin atau 0,25 persen ke level US$1.814,40 per troy ounce pukul 19.34 WIB, setelah bergerak fluktuatif dalam kisaran 1.803,80 – 1.816,90.
“Jika harga emas masih bertahan di atas level US$1.790 dan pasar bersikap hati-hati terhadap peningkatan pasien wabah corona di AS, harga emas berpotensi naik,” papar laporan Monex Investindo Futures.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta tak mengalami perubahan di Rp934.000 per gram.
Harga pembelian kembali atau buyback emas juga tak mengalami perubahan di Rp832.000 per gram dari harga sebelumnya.