Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhasil menembus level 5.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menuju posisi 5.100 pada perdagangan Kamis (9/7/2020).
Pada Rabu (8/7/2020), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berakhir di level 5.076,17 dengan kenaikan tajam 1,79 persen atau 89,09 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin finansial (+3,59 persen), industri dasar (+1,71 persen), dan manufaktur (+1,21 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak negatif adalah pertambangan (-0,11 persen).
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 3,5 persen dan 5,3 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Indeks saham lain di Asia tampak berakhir antara zona hijau dan merah. Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing melemah 0,78 persen dan 0,92 persen, Kospi Korea Selatan turun 0,24 persen, dan S&P/ASX 200 Australia turun tajam 1,54 persen.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG hingga saat ini masih bersifat teknikal rebound. Level resistan terdekat telah berhasil digeser ke arah yang lebih baik.
Baca Juga
"Namun peluang pelemahan masih cukup besar mengingat secara year to date (ytd) investor asing masih mencatatkan capital outflow," paparnya, Rabu (8/7/2020).
Menurut William, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Pada Kamis (9/7/2020), IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi di dalam rentang 4.789 - 5.123.
Sejumlah saham pilihannya adalah BBCA, BBRI, BBNI, UNVR, TLKM, WIKA, dan ASRI.