Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Borong BBRI dan BBCA, IHSG Ditutup Menguat 1,79 Persen

IHSG ditutup menguat 1,79 persen atau 89,09 poin menjadi 5.076,17, setelah bergerak di rentang 4.985,02 - 5.080,25.
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (8/7/2020) seiring dengan dorongan saham-saham perbankan.

IHSG ditutup menguat 1,79 persen atau 89,09 poin menjadi 5.076,17, setelah bergerak di rentang 4.985,02 - 5.080,25. Terpantau 221 saham menguat, 174 saham melemah, dan 174 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sepanjang sesi perdagangan hari ini, dengan net foreign buy mencapai Rp63,04 miliar di seluruh pasar. Adapun, total transaksi yang tercatat mencapai Rp9,23 triliun.

Saham-saham perbankan jumbo kompak menguat signifikan dengan penguatan tertinggi dialami oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yakni 5,28 persen ke level Rp3.190. BBRI sekaligus menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net foreign buy senilai Rp249,9 miliar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang ikut naik dengan penguatan 3,51 persen ke level Rp31.000, juga mengalami net buy senilai Rp160,9 miliar. Selanjutnya, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatatkan net buy Rp55,7 miliar, dan naik 2,21 persen menuju level Rp8.100.

Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan sektor perbankan memang menjadi penopang utama penguatan IHSG pada hari ini, terlihat dari pergerakan saham-saham bank besar yang sangat positif.

“[Untuk sentimen] mengenai sektor ini yang terbaru mungkin masih mengenai kredit yang direstrukturisasi sudah di peak-nya,” ujarnya, Rabu (8/7/2020)

Sementara itu, Sebagian besar pasar Asia menutup perdagangan Rabu (8/7/2020) di zona merah setelah dibuka bervariasi pada pagi tadi.

DIlansir dari Bloomberg pada Rabu (8/7/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia menjadi pasar dengan koreksi terdalam di Asia dengan 1,54 persen ke level 5.920,30. Menyusul di belakangnya adalah Topix Jepang yang turun 0,92 persen di 1.557,23.

Hal serupa juga terjadi pada bursa Kospi Korea Selatan yang ambles 0,24 persen pada level 2.158,88. Pada pembukaan perdagangan, indeks Kospi sempat menguat 0,2 persen.

Kinerja positif dicapai oleh indeks Shanghai Composite China yang menguat 1,89 persen di level 3.408,52. Kenaikan juga terjadi pada Hang Seng Hong Kong yang naik tipis 0,48 persen ke kisaran 26.100,96.

Sementara itu, indeks Nasdaq juga ditutup di zona merah pada perdagangan kemarin, dengan saham dari sektor penerbangan dan perhotelan menjadi pemberat pergerakan indeks.

Saat ini, para pelaku pasar tidak terlalu aktif setelah reli positif yang mendorong kenaikan beruntun terpanjang pada indeks S&P 500. Presiden The Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan, kenaikan jumlah kasus positif pandemi virus corona mengancam laju pemulihan ekonomi dan menekan angka konsumsi masyarakat.

"Setelah kenaikan selama lima hari beruntun, penurunanyang terjadi memang tidak mengejutkan. Ini merupakan pergerakan alamiah pasar modal, kita tidak bisa terus bergerak naik," ujar Chief Investment Officer di Bryn Mawr Trust Co., Jeff Mills.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper