Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi keuangan yang optimal dan prospek kenaikan penjualan semen membuat Mirae Asset Sekuritas Indonesia meningkatkan rekomendasi atas saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimin Halimin dalam laporannya menyebutkan, rekomendasi INTP direvisi dari hold menjadi trading buy. Dia menyebut, sentimen-sentimen negatif yang mempengaruhi bisnis INTP telah menjadi pertimbangan investor saat ini dan volume penjualan INTP diprediksi akan menunjukkan pemulihan pada semester II/2020.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, INTP membukukan pendapatan sebesar Rp3,36 triliun, turun 9,91 persen secara tahunan. Performa negatif INTP disebabkan oleh penurunan aktivitas konstruksi pada saat ramadan masa libur lebaran di kuartal II/2020. Faktor tersebut, ditambah dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga berdampak terhadap penjualan Indocement.
“Pada bulan April dan Mei, penjualan semen secara domestik menurun hingga 10 persen dan 39 persen secara year-on-year. Seiring dengan pembukaan kembali kegiatan ekonomi, kami memperkirakan angka penjualan akan pulih pada Mei – Juni 2020,” jelasnya dalam laporan yang dikutip Bisnis, Selasa (7/7/2020).
Kenaikan rekomendasi ini juga didukung oleh kondisi neraca keuangan INTP yang sehat. Dengan cadangan kas yang terjaga, serta tidak adanya pinjaman bank pada kuartal I/2020, Mimin mengatakan kondisi ini akan terus berlangsung hingga akhir 2020.
“Oleh karena itu, kami menaikkan target price INTP dari sebelumnya Rp13.000 menjadi Rp14.000 dengan rekomendasi trading buy,” katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Mimin juga merevisi penurunan pendapatan dan laba bersih INTP pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh performa keuangan INTP yang dibawah perkiraan pada kuartal I/2020.
Mimin menjelaskan, laba bersih INTP pada tahun ini diprediksi akan ditopang oleh efisiensi biaya dan insentif pajak.. Meski demikian, tren penurunan pendapatan akan berdampak pada penurunan laba bersih di akhir tahun 2020.
“Kami merevisi pendapatan INTP akan berada di kisaran Rp14,8 triliun atau turun 6,8 persen secara year-on-year. Selain itu, estimasi laba bersih juga diperkirakan sebesar Rp1,7 triliun atau turun 13,6 persen dari perkiraan kami sebelumnya,” jelas Mimi dalam laporannya.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/7/2020, harga saham INTP terkoreksi 2,09 persen menjadi 11.700. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham INTP tergerus 12,36 persen. Harga saham INTP diperdagangkan pada price to earning ratio (PER) 26,90.