Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong menguat pada hari Kamis (2/7/2020), hari perdagangan pertama sejak undang-undang keamanan nasional mulai berlaku.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng ditutup menguat 2,85 persen atau 697 poin ke level 25.124,19 pada akhir perdagangan setelah bergerak dalam kisaran 24.563,57-25.124,19. Penguatan indeks dipimpin oleh sektor properti,
Beberapa pelaku pasar mengatakan pengautan mencerminkan ekspektasi investor bahwa undang-undang akan mencegah pengunjuk rasa dan membawa stabilitas ke jalan-jalan di Hong Kong dan pada akhirnya mendorong konsumsi.
"Meskipun ada protes kemarin, jumlah orang yang turun ke jalan jauh lebih kecil, dan tingkat bentrokan jauh lebih sedikit daripada kekerasan yang kita lihat tahun lalu," kata analis properti di CGS-CIMB, Raymond Cheng, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, analis lain mengatakan penguatan hari ini didorong oleh campur tangan China, mengingat Partai Komunis memiliki sejarah untuk memastikan stabilitas pasar di menjelang hari besar atau peristiwa-peristiwa yang sensitif secara politik.
Seorang pelaku pasar yang berbasis di Hong Kong, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan ia menangani sejumlah pesanan pembelian saham dari investor China yang didukung negara. Pembeli yang berbasis di China telah membeli saham Hong Kong senilai HK$3,8 miliar (US$490 juta).
Baca Juga
Bursa Hong Kong sejauh ini mampu bertahan terhadap sentimen dari tinndakan keras aparat terhadap pengunjuk rasa, meskipun tidak ada yang melihat isi undang-undang tersebut hingga Selasa (30/6) malam.
Meskipun awalnya indeks Hang Seng merosot paling tajam sejak lima tahun dalam sehari setelah undang-undang tersebut muncul ke publik, indeks hanya membutuhkan waktu kurang dari dua pekan untuk pulih.