Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Pradiksi Gunatama Tbk., akan melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (7/7/2020).
Berdasarkan prospektus ringkas perseroan yang dikutip Rabu (1/7/2020), Pradiksi Gunatama menawarkan 900 juta lembar saham baru atau 18 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Harga penawaran perdana di banderol senilai Rp115.
Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham Pradiksi Gunatama senilai Rp115 miliar. PT Investindo Nusantara Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek dan PT Panin Sekuritas Tbk. serta PT Panca Global Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Pradiksi Gunatama melakukan penawaran umum pada 30 Juni 2020 hingga 1 Juli 2020. Pencatatan saham di BEI akan dilakukan pada Selasa (7/7/2020).
Perseroan mengungkapkan saat ini menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan buah kelapa sawit.
Adapun, kegiatan usaha penunjang yang dimiliki yakni konstruksi gedung industri serta aktivitas pelayanan kepelabuhanan laut.
Baca Juga
Pradiksi memiliki perkebunan sawit seluas 22.586 hektare (Ha) yang berlokasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Luas area tanam 12.869 Ha dengan tanaman yang telah menghasilkan seluas 11.669 Ha, tanaman belum menghasilkan 1.200 ha, tidak dapat ditanam 3.725 Ha, dan yang masih dapat dikembangkan 5.993 Ha.
Adapun, perseroan telah memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) yang telah beroperasi sejak Agustus 2019. Kapasitas yang dimiliki sebesar 60 ton perjam dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam atau setara sekitar kurang lebih 100.000 ton MKS per tahun.
Rencananya, dana yang dihimpun dari IPO akan digunakan sebesar 40 persen untuk belanja modal pembangunan infrastruktur. Sisanya, 60 persen akan digunakan untuk modal kerja yakni pembelian pupuk, TBS, dan operasional lainnya.