Bisnis.com, JAKARTA – Emiten PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk. (EPAC) yang baru saja mengumumkan pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham atau Intial Public Offering (IPO) langsung terkena pemberlakuan auto reject atas (ARA) pada awal perdagangan Rabu (1/7/2020).
Produsen plastik kemasan fleksibel tersebut menjadi emiten pertama pada awal semester dua tahun ini yang harga sahamnya melonjak 38 poin atau 34,55 persen ke level Rp148, terhitung hanya beberapa detik setelah perdagangan dibuka.
Hanya dari lima kali transaksi sebesar Rp636 ribu, saham emiten berkode saham EPAC tersebut sudah terkena auto reject atas pada awal perdagangan kali ini.
Untuk diketahui, Megalestari melepas 250 juta lembar sahamnya yang mewakili 7,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Realisasi angka tersebut setara dengan harga Rp110 per saham.
Dari situ, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp27,5 miliar. Adapun, dana yang diperoleh tersebut setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 76,06 persen akan digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan produksi dan 23,94 persen lainnya digunakan untuk modal kerja perseroan.
Emiten yang juga akrab disebut Epack Grup ini adalah perusahaan tercatat ke-29 pada tahun 2020 dan ke-693 di Bursa Efek Indonesia hingga saat ini.
Baca Juga
Perseroan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp363,37 miliar dengan jumlah saham yang dicatatkan sebesar 3,3 miliar lembar saham.