Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Menguat di Tengah Optimisme Pemulihan Ekonomi

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 terpantau menguat 0,01 persen atau 0,02 poin ke level 359,91 pada pukul 14.45 WIB
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, Selasa (30/6/2020), seiring dengan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi yang melampaui kekhawatiran terhadap peningkatan jumlah kasus virus corona.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 terpantau menguat 0,01 persen atau 0,02 poin ke level 359,91 pada pukul 14.45 WIB.

Optimisme investor kembali meningkat setelah China melaporkan peningkatan indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index/PMI) sektor manufaktur dan jasa, menyusul data penjualan rumah AS yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Senin.

Meskipun data ekonomi yang lebih baik telah membantu mengangkat pasar saham global, sejumlah investor mulai mempertanyakan reli yang mendorong indeks MSCI All Country World Index naik sekitar 18 persen pada kuartal ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi virus corona belum mencapai yang terburuk, sedangkan sejumlah pemerintah mengambil langkah untuk menunda pembukaan kembali perekonomian.

Di Australia, negara bagian Victoria mengatakan akan menutup 10 area di kota metropolis Melbourne. Sedangkan di Amerika Serikat, negara bagian Arizona juga memerintahkan sejumlah perusahaan termasuk pusat kebugaran untuk tutup selama 30 hari, sedangkan New Jersey menghentikan rencana mengijinkan restoran membuka layanan makan di tempat.

Co-founder dan Head of Research di Fundstrat Global Advisors Tom Lee mengatakan arah pandemi virus corona masih belum jelas.

"Tetapi, diperkirakan sejumlah penyeimbangan ulang memasuki akhir kuartal, sehingga pelemahan mungkin hanya terjadi dalam waktu singkat. Juli diperkirakan menjadi bulan yang baik untuk pasar saham," ungkap Lee.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan regulasi perlakuan khusus kepada China dan Hong Kong akan dihentikan sementara. Hal ini disebabkan oleh kebijakan keamanan China kepada Hong Kong yang dianggap mengancam teknologi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper