Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. menyiapkan sejumlah strategi efisiensi dan inovasi penjualan agar tetap dapat mencatatkan laba di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Direktur Utama Bintraco Dharma Sebastianus Harno Budi menjelaskan tantangan akibat Covid-19 sudah terlihat pada performa perseroan pada kuartal I/2020. Perseroan mengalami penurunan laba bersih dari Rp54 miliar menjadi Rp18 miliar.
Menurutnya, kondisi ini sejalan dengan perlambatan ekonomi akibat pandemi. Pada kuartal I/2020, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen jauh lebih rendah dari pencapaian triwulan 1-2019 di level 5,07 persen.
Sejalan dengan itu, pendapatan bersih Bintraco yang juga mengalami perlambatan 13 persen menjadi Rp1,5 triliun. Adapun, pada periode yang sama tahun lalu , pendapatan perseroan mencapai Rp1,8 triliun.
“Tahun ini menjadi tahun yang penuh tantangan, perlambatan yang terjadi di ketiga segmen usaha Perseroan turut dipengaruhi pelemahan permintaan terutama dengan kehadiran pandemi Covid-19 sejak Maret,” katanya, Senin (29/6/2020).
Meski begitu, perseroan masih dapat membukukan penjualan mobil baru sebanyak 4.916 unit pada kuartal I/2020. Adapun pangsa pasar perseroan di periode itu mencapai 29,3 persen.
Baca Juga
Sementara itu, dari sisi after sales perseroan juga melakukan penambahan 4 gerai bengkel CARfix baru. Gerai baru tersebut tersebar di Cirebon, Narogong—Bekasi, Pakualaman—DIY, dan Purwokerto.
Dia menyatakan guna menghadapi pandemi perseroan melakukan sejumlah strategi untuk tetap menggenjot penjualan. Salah satunya dengan memanfaatkan kanal digital sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan.
“Selain itu kami juga menyediakan layanan Pick Up Delivery hingga Home Service bagi pelanggan yang membutuhkan jasa perawatan kendaraannya,” katanya.
Adapun, hingga Mei 2020, total penjualan mobil baru emiten berkode saham CARS ini mencapai 5.846 unit, turun 44,3 persen secara tahunan. Penurunan ini sejalan dengan angka penjualan wholesale nasional yang turun 41,2 persen pada periode yang sama.
Kendati demikian, Investor Relations Bintraco Dharma Yosef tren penjualan mulai mengalami perkembangan positif pada Juni. Menurutnya, hal ini terjadi seiring dengan diberlakukannya skenario kenormalan baru di wilayah operasional perseroan.
“Dengan pelonggaran pengetatan pergerakan sosial sehingga hal ini diharapkan bisa menjadi sinyal positif untuk dimulainya recovery memasuki kuartal/III 2020,” katanya.
Dia menjelaskan meski sinyal positif mulai tampak perseroan masih akan mencermati dampaknya terhadap pasar. Dengan demikian, sejauh ini target penjualan perseroan masih mengacu pada proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memprediksi penjualan turun hingga 40 persen.
Adapun, dari sisi laba bersih perseroan masih optimistis dapat menutup tahun ini dengan posisi untung alias laba. Hal ini akan dilakukan dengan strategi efisiensi biaya di seluruh lini bisnis usaha.
“Untuk laba bersih kami akan mengintensifkan efisiensi biaya di seluruh lini usaha, hasilnya cukup terlihat pada kuartal/I 2020 dengan penurunan belanja operasional sebesar 9 persen,” katanya.
Efisiensi juga dilakukan pada rencana belanja modal perseroan pada tahun ini. Salah satunya, efisiensi dilakukan dengan menunda ekspansi segmen after sales seiring akibat permintaan yang lemah.
Hingga Mei, dia menyatakan bahwa realisasi belanja modal sudah mencapai sekitar 72 miliar. Hal itu meliputi belanja modal untuk segmen after sales sebesar Rp3 miliar dan kendaraan rental senilai Rp66 miliar.
“Di luar itu, kami juga melakukan pembelanjaan tanah untuk kebutuhan stockyard senilai Rp150 miliar dan perluasan dealer senilai Rp65 miliar,” katanya.
Dari sisi internal, perseroan juga melakukan efisiensi biaya melalui perampingan organisasi dengan tidak memperpanjang kontrak karyawan yang jatuh tempo.
Selain itu, efisiensi dilakukan lewat pengurangan kegiatan promosi luring dan memaksimalkan promosi secara daring. Perseroan juga telah membuka akun di marketplace untuk menggenjot pendapatan.
“Dalam kondisi yang masih sulit diprediksi ini perseroan menargetkan setidaknya mencatatkan laba bersih positif pada akhir 2020,” ujarnya.