Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita menjadi topik utama harian Bisnis Indonesia hari ini, Senin (22/6/2020), di antaranya program buyback saham tanpa RUPS yang belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh emiten.
Berikut ini ringkasan sejumlah topik utama hari ini:
Euforia Buyback Surut. Program buyback saham tanpa RUPS belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh emiten di tengah penguatan indeks dan upaya menjaga likuiditas. Insentif pengurangan pajak dalam program ini juga tidak akan diperpanjang oleh pemerintah.
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal 2020 sampai dengan 9 Maret 2020 mengalami tekanan signifikan. Kondisi itu tecermin dari penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 18,46%.
Bersiasat Demi Tak Celaka Tiga Kali. Ada yang menarik dalam rapat kerja antara Badan Anggaran (Banggar) DPR dengan pemerintah pekan lalu. Waktu itu, Ketua Banggar M. Said Abdullah meminta Bank Indonesia dan pemerintah mempertegas skema berbagi beban atau burden sharing.
Untuk pembiayaan yang bersifat barang publik (public goods) misalnya, Said mengusulkan supaya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menggunakan pola atau skema burden sharing, yakni beban pemerintah sebesar 0% dan BI sebesar 100%.
Stimulus UMKM: Realisasi Terkendala Administrasi. Realisasi stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiapkan pemerintah untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih jauh dari target.
Airbus Tawarkan Resign Sukarela. Produsen pesawat Airbus S.E. menawarkan pengunduran diri sukarela kepada karyawan sebelum memutus hubungan kerja untuk memangkas beban biaya tanpa memicu keributan politik di Prancis dan Jerman.
Pangan Global Cenderung Kebal. Organisasi Pangan Dunia (FAO) tak mengaitkan pandemi virus corona dengan krisis pangan global. Namun, ketidakpastian tetap merundung pasar pangan global dan patut diwaspadai.
Dalam laporan Food Outlook 2020-2021 yang dirilis belum lama ini, FAO menyatakan dunia kini berada pada situasi yang lebih baik dibandingkan dengan krisis harga pangan global 2007-2008.