Bisnis.com, JAKARTA - Mitsubishi Motors mengatakan kepada para pemegang sahamnya, Kamis (19/6/2020), bahwa para top eksekutif perusahaan akan dikenakan pemotongan gaji.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk berbagi tanggung jawab atas kerugian finansial yang melanda produsen mobil Jepang itu.
"Saya harap kami bisa mendapatkan pengertian Anda," kata Chief Executive Mitsubishi Motors Takao Kato seperti dilansir The Asahi Shimbun, Kamis (18/6/2020).
Kato mengatakan pemotongan gaji eksekutif mencapai sekitar 45 persen dari keseluruhan pembayaran gaji mereka dengan menurunkan gaji dan pembayaran bonus terkait kinerja.
Bahkan, produsen mobil asal Jepang tersebut tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham. Seperti halnya produsen mobil lainnya, Mitsubishi Motors Corp telah mengalami penurunan penjualan di tengah pandemi virus Corona.
Mistubishi melaporkan kerugian 25,8 miliar yen atau US$241 juta untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.
Baca Juga
Produsen Outlander sport dan mobil listrik i-MiEV yang berbasis di Tokyo tersebut belum memberikan proyeksi untuk tahun fiskal 2020 karena ketidakpastian terkait dengan wabah Covid-19 yang menyerang seluruh dunia.
Kato, yang mengenakan masker seperti halnya peserta lain, mengakui situasi ini tetap sulit.
Rapat, yang berlangsung sekitar setengah jam, disiarkan secara online. Pemilik saham diminta untuk tidak datang ke pertemuan karena wabah Covid-19 yang masih menghantui Jepang. Hanya 30 kursi yang disediakan dan pembatasa jarak sosial diwajibkan.