Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Ltd., memangkas outlook utang India menjadi negatif seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lemah dan kenaikan utang pemerintah.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (18/6/2020), Fitch menyematkan rating BBB- kepada India, atau tingkat utang investment grade terendah dalam sistem pemeringkatan Fitch. Sebelumnya, peringkat utang India juga diturunkan oleh Moody’s Investors Service, dengan outlook negatif.
“Dari sisi fiskal, India telah mengalami penurunan yang cukup buruk karena perlambatan pertumbuhan ekonomi, melonjaknya defisit, dan rasio utang yang tinggi di sektor swasta,” demikian kutipan laporan Fitch.
Fitch juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi India akan terkontraksi 5 persen karena kebijakan yang diambil pemerintah setempat untuk menghentikan pandemi virus Corona. Rasio utang pemerintah juga akan melonjak hingga 84,5 persen dari produk domestik bruto (PDB), jauh diatas rata-rata rasio utang pada 2019 sebesar 42,2 persen.
“Outlook fiskal dalam jangka menengah amat penting dalam penetapan peringkat utang. Hal ini akan sangat bergantung pada tingkat pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang akan dilakukan pemerintah,” demikian kutipan laporan tersebut.
Adapun, Fitch juga belum dapat memastikan bila pertumbuhan ekonomi India akan embali ke level sebelum pandemi virus Corona di kisaran 6 persen hingga 7 persen. Menurut lembaga tersebut, rebound dalam pertumbuhan ekonomi bergantung pada dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini pada sektor finansial India.
Baca Juga
Adapun pasar saham di India tidak mengalami penurunan signifikan setelah pemangkasan rating ini. Indeks S&P BSE Sensex terpantau naik 0,3 persen di Mumbai, sementara tingkat imbal hasil obligasi seri benchmark India 2029 dengan kupon 6,45 persen terpantau di level 6,01 persen.
Sementara, pada pekan lalu S&P Global Ratings mempertahankan peringkat utang India di level BBB- dengan outlook stabil. S&P menilai posisi fiskal India akan mengalami pemulihan pada 2021 mendatang.