Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tak Berkutik, Saham BBCA dan BMRI Penekan Utama

Penguatan indeks sempat berlanjut hingga kembali menembus level 5.000 pada awal perdagangan Rabu (17/6/2020). Namun, stamina IHSG kemudian perlahan mengendur dan hanya mampu naik tipis setelah tergelincir ke zona merah.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu banyak berkutik pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (17/6/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di level 4.987,65 dengan kenaikan hanya 1,19 poin atau 0,02 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (16/6/2020), IHSG mampu rebound dan berakhir di level 4.986,46 dengan lonjakan 3,53 persen atau 170,12 poin.

Penguatan indeks bahkan sempat berlanjut hingga kembali menembus level 5.000 pada awal perdagangan Rabu (17/6/2020). Namun, stamina IHSG kemudian perlahan mengendur dan hanya mampu naik tipis setelah tergelincir ke zona merah.

Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.968,93 – 5.018,98.

Sebanyak 5 dari 9 sektor menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin perdagangan (+0,90 persen) dan infrastruktur (+0,40 persen). Empat sektor lainnya mendarat di wilayah negatif, dipimpin tambang (-0,33 persen).

Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 175 saham menguat, 195 saham melemah, dan 323 saham stagnan.

Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing naik 4,57 persen dan 0,60 persen menjadi pendorong utama IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 0,43 persen dan 1,09 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Indeks saham lainnya di Asia tampak cenderung melemah. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terkoreksi 0,30 persen dan 0,49 persen, diikuti indeks Shanghai Composite China (-0,10 persen) dan Hang Seng Hong Kong (-0,03 persen).

Sebaliknya, indeks Taiex Taiwan naik tipis 0,09 persen dan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,30 persen pukul 11.42 WIB.

Dilansir dari Bloomberg, pergerakan bursa Asia dipengaruhi tumbuhnya keprihatinan dalam peningkatan angka baru kasus Covid-19 di tengah tanda-tanda dorongan stimulus kebijakan.

“Ada begitu banyak ketidakpastian saat ini dan tampaknya bagi kami pasar seperti benar-benar telah maju terlalu dini, dan itu mengkhawatirkan,” ujar Managing Director Aspiriant LLC. Sandi Bragar.

“Kita berada dalam tahap awal dan kami khawatir pemulihan akan berlangsung lama dan lambat sehingga kami mengambil pendekatan yang hati-hati untuk portofolio klien-klien kami,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper