Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk., mengaku tingkat okupansi mal yang dikelola perseroan tetap terjadi kendati operasional tidak brjalan maksimal karena ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan bahwa tingkat okupansi mal perseroan tidak banyak berubah meskipun hingga saat ini terkendala PSBB di sejumlah daerah. PSBB mengharuskan penutupan sementara pusat perbelanjaan.
Dia menjelaskan, saat ini rata-rata okupansi seluruh mal perseroan masih berada di kisaran 97 persen. Adapun, emiten berkode saham CTRA itu memiliki portofolio mal antara lain, Lotte Shopping Avenue, Mal Ciputra Jakarta, dan Mal Ciputra Cibubur.
“Okupansi masih tidak berubah banyak karena tenant-tenant masih berkomitmen untuk terus dan yang minta keluar hampir tidak ada,” ujar Harus kepada Bisnis, Senin (15/6/2020).
Asal pandemi tidak berkepanjangan, kata dia, bisnis mal akan kembali normal walaupun normal yang sedikit berbeda.
Selain itu, Harun pun menyambut baik pembukaan kembali mal di Jakarta pada Senin (15/6/2020) yang dapat berdampak positif pada kinerja keuangan perseroan. Hal itu dapat membantu para tenant mendapatkan kembali sumber pendapatannya yang sempat terhenti sekitar 3 bulan.
Baca Juga
Perseroan mengaku memberikan dispensasi khusus untuk para tenant, termasuk pembayaran sewa, selama masa penutupan mal tersebut berlaku.
“Kami belum menghitung dampaknya, karena masih bernegosiasi dengan para tenant. Yang pasti tenantnya juga happy mall sudah bisa dibuka kembali,” jelas Harun.
Adapun, perseroan telah menyiapkan protokol khusus yang harus diikuti oleh pengunjung dengan dibukanya kembali mal tersebut, antara lain pengecekan temperatur, kewajiban memakai masker di dalam mal, dan pembatasan jumlah orang di dalam satu toko.
Perseroan membatasi setiap 4 meter persegi hanya untuk kapasitas satu orang, sehingga jika satu toko memiliki luas sebesar 40 meter persegi maka kapasitas maksimal orang di dalam toko tersebut adalah 10 orang termasuk sales person toko tersebut.
Di sisi lain, sentimen pembukaan mal ternyata tidak mampu membuat saham CTRA bertahan di zona hijau untuk waktu yang lama. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (15/6/2020) hingga pukul 13.39 WIB CTRA berbalik melemah 0,73 persen ke level Rp680.
Padahal, CTRA membuka perdagangan kali ini di zona hijau, yaitu di level Rp700 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp685.